KARAKTERISTIK FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI JANG KOTA TANJUNGPINANG
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmadi, Umar Fahmi., (2005). Menejemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Ayomi, A.C., Setiani, O., Joko, T., ( 2012). Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah dan Karakteristik Wilayah Sebagai Determinan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. J. Kesehat. Lingkung. Indones. 11, 1–8.
Azhar, K., Perwitasari, D., (2014). Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku dengan Prevalensi TB Paru di Propinsi DKI Jakarta, Banten dan Sulawesi Utara. Media Penelit. Dan Pengemb. Kesehat. 23, 172–181.
Badan Pusat Statistik (2014), Kota Tanjungpinang dalam Angka, Tanjungpinang
Crofton, John, et al (2002). Tuberkulosis Klinis Edisi 2, Jakarta : Widya Medika.
Departemen Kesehatan RI, (2001). Departemen Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Depkes RI (2002), Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Jakarta : Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal PPM dan PL.
Depkes RI (2006). Buku Seri Kesehatan Perkotaan, Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Depkes RI (2007). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2 Cetakan Pertama, Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Edwan, N.S. (2008). Lingkungan Fisik Rumah sebagai Faktor Resiko Terjadinya Penyakit TB Paru BTA Positif di Kecamatan Tebet Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2008. Tesis. Depok : FKM UI.
Fatimah (2008). Faktor kesehatan lingkungan rumah yang berhubungan dengan kejadian TB Paru di Kabupaten Cilacap (Kec. Sidareja, Cipari, kedungreja, Patimuan, Gandungmangu, Bantarsari) Tahun 2008; Tesis. FKM UNDIP.
Kemenkes RI (2010). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI (2011). Strategi nasional Pengendaian TB di Indonesia 2010-2014. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
Mahpudin, A.H. (2006). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah, Sosial Ekonomi dan Respon Biologis terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru BTA Positif pada Penduduk Dewasa di Indonesia (Analisis data SPTBC Susesnas 2004). Tesis Depok : FKM UI.
Mandal, B.K, et al. (2010). Lecture Notes : Penyakit Infeksi . Jakarta : Erlangga.
Pratama, B.Y., Budiarti, L.Y., Lestari, D.R., 2016. Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tb Paru. Dunia Keperawatan 1, 16–23.
Rosiana (2012). Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Tahun 2012; Unnes Journal of Public Health, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, 2012.
Silviana, Ike (2006). Hubungan Lingkungan Fisik dalam Rumah dengan Kejadian TB Paru BTA (+) di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2005.Tesis. Depok :FKM UI.
Supriyadi (2003). Hubungan Kontak Serumah dan Faktor Lain Terhadap Kejadian TB Paru BTA (+) di Kota Banjarmasin Tahun 2003. Tesis. Depok : FKM UI.
Suwarsa, Iwan (2001). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru BTA (+) Pada Kontak Serumah di Kabupaten Garut Tahun 2001. Depok : FKM UI.
WHO (2013). Global Tuberculosis Control Switzerland : World Health Organization Library Catalogning in Publication Data.
DOI: https://doi.org/10.31983/jrk.v7i1.3212
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 indra martias martias, hendra dhermawan sitanggang