Quality Of Life For Adolescents With Divorced Parents On Physical And Psychological Conditions In Indonesia: Literature Review
Abstract
Quality of life can be interpreted as a person's view of life related to culture, values, and other factors. The quality of life of adolescents in Indonesia can be influenced by various factors, such as family. Families with divorced parents must experience differences and changes from families with intact parents. The purpose of this study was to describe the quality of life of adolescents in terms of physical and psychological conditions with divorced parents in Indonesia. The research method used in this research is Literature Review. The search for journal articles used 4 databases with a combination of the PICO(S) components and met the inclusion criteria so that 31 articles were extracted according to the research objectives. The results of the analysis show that the quality of life of adolescents with divorced parents depends on each of these adolescents. Physical condition can be seen from the components of pain and discomfort, energy and fatigue, and sleep and rest. And psychological conditions can be seen from the components of positive feeling, thinking, learning, memory, and concentration, negative feelings, self-esteem, and spirituality personal belief.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ainunnida, K. A. 2022. Hubungan kesepian dan ide bunuh diri yang dimoderasi oleh depresi pada remaja korban perceraian orang tua. Jurnal Ilmu Psikologi Dan Kesehatan (Sikontan). 1(1):1–14.
Annur, C. M. 2022. Kasus Perceraian Meningkat 53%, Mayoritas Karena Pertengkaran. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/28/kasus-perceraian-meningkat-53-mayoritas-karena-pertengkaran
Budiarti, M., N. Nurwati, dan S. Wahyu. 2018. Assessment keberfungsian sosial pada remaja dengan latar belakang orang tua bercerai. Social Work Jurnal. 8(1):17–23.
Budiman, M. dan Widyastuti. 2022. Dinamika psikologis remaja dengan orang tua yang bercerai. Cognicia. 10(2):72–79.
Buleno, I., J. E. Nelwan, J. Runtuwene, A. E. Manampiring, dan G. Ratag. 2021. Kualitas hidup remaja di kotamobagu sulawesi utara pada masa pandemi coronavirus disease 2019. Health Care : Jurnal Kesehatan. 10(2):262–267.
Crossesa, T. L. dan G. M. Sindarti. 2019. Gambaran motivasi belajar pada remaja yang mengalami broken home ( dampak perceraian orang tua ) di sma laboratorium um kota malang. Jurnal Pendidikan Kesehatan. 8(2):131–137.
Damairia, D. 2018. Proses regulasi emosi pada remaja dengan orang tua bercerai. Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling. 4(6):326–335.
Harahap, E., S. Sukatno, dan A. Warzuqni. 2021. Kesehatan mental remaja putri korban perceraian orang tua. Ristekdik : Jurnal Bimbingan Dan Konseling. 6(2):268.
Hermansyah, M. T. 2020. Relationship between self compassion and resilience among relationship between self compassion and resilience among adolescents whose parents. International Journal of Social Sciences. 5(1):162–169.
Hidayati, D. S. 2018. Family functioning dan loneliness pada remaja dengan orang tua tunggal. Jurnal Imiah Psikologi Terapan. 06(01):54–62.
Irawan, R. R., A. Asrina, dan Yusriani. 2020. Pembentukan konsep diri remaja ( studi pada remaja korban perceraian orang tua ) kota makassar tahun 2020. Window of Public Health Journal. 01(02):48–58.
ISJD. 2022. Indonesian Scientific Journal Database. http://isjd.pdii.lipi.go.id/assets/images/isjd_logo1.png
Jayani, D. H. 2019. Bagaimana Kualitas Hidup Di Indonesia?https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/09/bagaimana-kualitas-hidup-di-indonesia#:~:text=Data US News and World,1%2C8 dari skala 10.
Jenz, F. dan N. C. Apsari. 2021. Dampak perceraian orang tua pada prestasi anak remaja. Jurnal Pengabdian Dan Penelitian Kepada Masyarakat (JPPM). 2(1):1–10.
Khotimah, K. 2018. Faktor pembentuk resiliensi remaja dari keluarga broken home di desa pucung lor kecamatan kroya. Komunika: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi. 12(1):136–157.
Maharani, D. dan M. A. Adriansyah. 2021. Hubungan penerimaan diri dan dukungan sosial terhadap adaptasi sosial pada anak yang menjadi korban perceraian orang tua. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi. 9(4):909.
Mone, H. F. 2019. Dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikososial dan prestasi belajar. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS. 6(2):155–163.
Mudaim dan G. P. Linarto. 2020. DAMPAK perceraian orang tua terhadap hubungan sosial remaja. Counseling Milenial (CM). 1(2):295–305.
Muhayati, M. Z. Fikri, dan A. Juniarly. 2022. Hubungan antara harga diri dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai. Psychology Journal of Mental Health. 4(1):62–80.
Muttaqin, I. dan B. Sulistyo. 2019. Analisis faktor penyebab dan dampak. Jurnal Raheema:Jurnal Studi Gender Dan Anak. 6 No.2:245–256.
Nasri, S. A., H. Nisa, dan K. Karjuniwati. 2018. Bagaimana remaja memaafkan perceraian orang tuanya: sebuah studi fenomenologis. Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah. 1(2):102–120.
Nevid, Jeffrey, Rathus, Spencer, dan G. Beverly. 2018. Psikologi Abnormal Di Dunia Yang Terus Berubah Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Pihahey, P. J. dan N. L. May. 2022. Dampak konsumsi minuman keras terhadap perilaku berisiko remaja pria di indonesia (analisis data sdki krr 2017). Jurnal Kedokteran. 7(2):91.
Porajow, Z. C. J. G., A. E. Manampiring, W. M. V. Wariki, H. M. F. Palandeng, dan F. F. L. G. Langi. 2021. Hubungan kualitas hidup kesehatan dengan aktivitas fisik dan status gizi remaja di era pandemi covid-19. Jurnal Biomedik:JBM. 13(3):358.
Praptomojati, A. 2018. Dinamika psikologis remaja korban perceraian : sebuah studi kasus kenakalan remaja. Jurnal Ilmu Perilaku. 2(1):1–14.
Putri, C. G. dan C. H. Soetjiningsih. 2019. Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada remaja yang orang tuanya bercerai. Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online). 3(5):644–656.
Rahayu, H. S. 2018. Hubungan regulasi emosi dengan subjective well being pada remaja dengan orang tua bercerai. Cognicia. 6(1):10–22.
Rochmah, U., S. Fitriana, dan P. Dian. 2021. Dampak perceraian orangtua terhadap prestasi belajar siswa kelas viii smp negeri 2 kedung jepara. Jurnal Pamomong. 2(1):50–58.
Rohmaniah, I., Febri, T. N., & Sulistyarini, R. I. R. (2017). Case Study: Subjective Well-Being in Adolescents with Divorced Parents. International Journal of Advances in Science Engineering and Technology, 5(2), 1–4. http://iraj.
Rusdi, E. Mulyono, S. Christina, dan L. D. N. Fitri. 2018. Studi fenomenologi respon berduka akibat perceraian. An-Nadaa. 95–100.
Saraswati, W. Suarni, dan I. S. Sunarjo. 2021. Resiliensi remaja yang orang tuanya bercerai. Jurnal Sublimapsi. 2(2):41–50.
Shabrina, K., C. Kusristanti, dan R. A. Listiyandini. 2020. Gratitude and resilience among adolescents who have experienced parental divorce. Psychological Research On. 3(1):24–29.
Shanti, T. I. dan B. V. Susanto. 2020. Hubungan antara mindfulness dan dispositional forgiveness pada remaja dengan orang tua bercerai. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application. 9(51):30–40.
Sorek, Y. (2019). Children of divorce evaluate their quality of life: The moderating effect of psychological processes. Children and Youth Services Review, 107, 1–10. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2019.104533
Smith, L., S. E. Jackson, L. Jacob, I. Grabovac, L. Yang, J. Johnstone, D. McDermott, D. Gordon, G. F. Lopez Sanchez, S. Stefanac, dan A. Koyanagi. 2019. Leisure-time sedentary behavior, alcohol consumption, and sexual intercourse among adolescents aged 12-15 years in 19 countries from africa, the americas, and asia. Journal of Sexual Medicine. 16(9):1355–1363.
Suárez, L., B. Tay, dan F. Abdullah. 2018. Psychometric properties of the world health organization whoqol-bref quality of life assessment in singapore. Quality of Life Research. 27(11):2945–2952.
Supratman, L. P. 2019. A qualitative study of teenagers viewpoint in dealing with parents ’ divorce in indonesia. Journal of Divorce & Remarriage. 1–13.
Swastika, G. M. dan E. Prastuti. 2021. Perbedaan regulasi emosi berdasarkan jenis kelamin dan rentang usia pada remaja dengan orangtua bercerai. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi. 26(1):19–34.
Tullius, J. M., De Kroon, M. L. A., Almansa, J., & Reijneveld, S. A. (2022). Adolescents’ mental health problems increase after parental divorce, not before, and persist until adulthood: a longitudinal TRAILS study. European Child and Adolescent Psychiatry, 31(6), 969–978. https://doi.org/10.1007/s00787-020-01715-0
Uruk, F. H., R. Ahmad, dan A. Bentri. 2020. Children resilience in dealing with parental divorce based on the ability to regulat regulate emotions and optimism. International Journal of Research in Counseling and Education. 04(01):9–14.
Victoria, C. G., T. Umari, dan Rosmawati. 2018. Kesehatan mental siswa yang orangtuanya. JOM FKIP. 5(1):1–14.
WHO. 2012. Programme on mental health. Iryo To Shakai. 9(1):123–131.
Zuraida. 2018. Konsep diri pada remaja dari keluarga yang bercerai. Kognisi Jurnal. 2(2):88–97
DOI: https://doi.org/10.31983/jrk.v12i2.9958
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kesehatan