PENGARUH SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Staphylococcus Aureus
Abstract
negara berkembang. Beberapa penyakit infeksi yang juga disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
antara lain: bisul, jerawat, impetigo, dan infeksi luka. Dalam hal pelayanan kesehatan, obat
tradisional dapat menjadi bagian penting dari sistem kesehatan di negara manapun di dunia,
karena obat tradisional lebih diterima secara budaya oleh masyarakat dibandingkan dengan obat
konvensional. Salah satu keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia adalah belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Buah belimbing wuluh mempunyai zak aktif flavonoid sebagai zat
antibakterial. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui daya hambat sari belimbing wuluh
(Averrrhoa bilimbi L) yang efektif terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (eksperimental research), Rancangan
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ada pengaruh sari belimbing
wuluh (Averrhoa billimbi L) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Pada
diameter terkecil yaitu 9,41 mm (20%), diameter terbesar yaitu 16,45 mm (100%).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdul. 2008. Air Belimbing Wuluh Sebagai
Alternatif. http://id.shvoong.com. diakses
tanggal 21 Januari 2011.
Anonymous. 2007a. Vegetation: Belimbing Wuluh,
(Online),
(http://blog.360.yahoo.com/blogjlVAipcyc
qhja6.QsE5bEBdhcQ?cq=1&p=190, diakses
Januari 2016).
Atang. 2009. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi
L.).
http://togakita.com/khasiat/belimbing-w
uluh-averrhoa-bilimbi-l.html. Diakses
tanggal 21 Januari 2011.
DeLeo, F.R., Diep, B.A., Otto, M. 2009. Host
Defense and Patogenesis in Staphyloccus
aureus Infections. J Dent. Vol. 23(1): 17-34.
Departemen Kesehatan tahun 2011.
Fischetti, A.V., R.P. Novick, J.J. Ferreti, D.A.
Portnoy, and J.I. Rood. 2000. Gram Positif.
Washington DC: ASM Press. p.315.
Iptek, 2007, Belimbing Asam, (Online),
(http://www.iptek.net.id/ind/pd_tano
bat/ view.php?id=69, diakses 21 Januari
.
Jawetz, E., et all, 2004. Mikrobiologi Kedokteran.
Jakarta : EGC. Hal 103-11.
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.2011.Profil Kesehatan Indonesia.
Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi
ke-20 ( Alih bahasa : Nugroho &
R.F.Maulany). Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. hal. 211,213,215.
Pino, J.A., Marbot, R., and Bello, A., 2004, Volatile
Components of Averrhoa bilimbi L. Fruit
Grown in Cuba, Journal of Essential Oil
Research: JEOR,
(Online),(http://findarticles.com/p/article
s/miqa4091/is200405/ain945200, diakses
Januari 2016).
Salsa, 2007, Belimbing Wuluh sebagai Obat Batuk,
(Online),
(http://www.republika.co.id/suplemen/c
etak_detail.asp?mid=2&id=91034&kat_id=
&katid1 =150&kat_id2=187, diakses 21
Januari 2016).
Subhadrabandhu, S., 2001, Under-Utilized Tropical
Fruits of Thailand, (Online),
(ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/004/ab777e
/ab777e00.pdf, diakses 21 Januari 2016).
Thomas, A.N.S., 2007, Tanaman Obat Tradisional 2,
Kanisius, Yogyakarta, hal 17-18.
Warsa, U.C. 1994. Staphylococcus dalam Buku
Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi.
Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara.
DOI: https://doi.org/10.31983/jrk.v6i2.2933
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Wiji Irma Sulistyani, Mita Sulwana, Fita Dwi W, Elvi Rahmawati, Nugraheni Cahyaningtyas, C N Mahardika