Air Germs Prediction Factors Analysis for Elementary School In Banyumas Regency 2020

Tri Cahyono, Linda Restu Pamuji, Sukma Cantika Graha Putri

Abstract


Background Schools and formal education can be a bridge for airborne disease to spread caused by air germs. Measurement of air germs result, shows that class 4 (9482 CFU/m3) and class 5(2371 CFU/m3) in SDN 5 Teluk, Purwokerto Selatan district.  The average air gems rate is 1685.33 CFU/m3 in SDN Karangmangu, Baturaden district. The aims of this study was to analyze predictive factors for air germs number in public elementary schools in Banyumas Regency. Methods This research is observational study with cross sectional analytic approach. The independent variables or predictive variables are temperature, humidity, lighting, occupancy density, occupant behavior, cleaning frequency, and ventilation area. The dependent variable is the number of air germs. The sample size was 46 classrooms. The analysis used simple and multiple regression. Research Resulth average temperature (29.9130C), humidity (74.087%), lighting (225.304 lux), occupancy density (2.050 m2 / person), cleaning frequency (2.5 times / day), occupant behavior (53.470% active), ventilation area (9,171%), air germ rate (3425,130 CFU / m3), wind speed (not detected by tools). Prediction of temperature with the number of air germs, Y = 1026.505 + 80.187 X, R = 0.169, p = 0.262. Prediction of humidity with the number of air germs, Y = 2719.038 + 9.531 X, R = 0.083, p = 0.585. Prediction of exposure with air germ count, Y = 3343.684 + 0.361 X, R = 0.059, p = 0.696. Prediction of occupancy density with air germ numbers, Y = 3959.041 + (-260.389) X, R = - 0.386, p = 0.008. Prediction of cleaning frequency with air germ count, Y = 3204.664 + 88.187 X, R = 0.150, p = 0.320. Prediction of occupant behavior with air germ count, Y = 3632.488 + (-3.878) X, R = - 0.160, p = 0.289. Prediction of ventilation area with air germ count, Y = 3965.421 + (-58.911) X, R = -0.427, p = 0.003. Simultaneously predict temperature, humidity, lighting, occupancy density, cleaning frequency, occupant behavior and ventilation area with air germ count, Y = (-1267.495) + (-194.907) (density p = 0.049) + (-42.019) ( Ventilation p = 0.061) + 148.449 (Temperature p = 0.072) + 90.826 (Cleaning p = 0.379) + 12.187 (Humidity p = 0.543) + (-2.205) (Behavior p = 0.561) + 0.111 (Exposure p = 0.913), R = 0.5850. Conclusion ,  predictive factors for occupancy density, ventilation and temperature are significant in predicting the number of airborne germs. Suggestions need to regulate the number of students in each class, the availability standard ventilation, and the addition of an Exhauster.


Keywords


germs count; air; environmental health

Full Text:

PDF

References


Azmii Alfi Hasanati. 2019. Efektifitas Penggunaan Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) dalam Penurunan Angka Kuman Udara di Ruang Kuliah Kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang Tahun 2019. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Anny Vidiyani. 2017. Analisis Kualitas Lingkungan Fisik dan Tindakan Sanitasi Petugas Terhadap Angka Kuman Udara di Ruang Perawatan Rumah sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Martojoso Surabaya Tahun 2017. Tesis. Surabaya : Jurusan Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga Surabaya.

Citra Kusumawardhani UnikaPutri. 2018. Faktor Lingkungan Fisik yang Berhubungan dengan Angka Kuman Udara di Ruang Rawat Inap Kelas I, II,dan III RST Wijayakusuma Purwokerto Tahun 2018. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Diah Putri Lestiani dan Eram Tunggul Pawenang, dan Nurjazuli. 2018. Lingkungan Fisik Yang Mempengaruhi Keberadaan Kapang Aspergillus sp. Dalam Ruang Perpustakaan. Semarang : Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang. http://journal.unnes.ac.id. Diakses pada 3 Maret 2020 Pukul 13.00 WIB

Didik AgusNugroho. dkk. 2016. Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Angka Kuman Udara Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Semarang : Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-journal) FKM Universitas Diponegoro. https://media.neliti.com/. Diakses pada 19 Oktober 2019 pukul 19:30 WIB.

Dyah Moriska Candra. 2012. Studi Komparasi Jumlah Angka Kuman Udara Ruang Perawatan Kenanga Kelas 2 Dan 3 Di Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012. Skripsi. Purwokerto: Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Eka Septiana. 2018. JFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Angka Kuman Udara Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Dungus Madiun. Skripsi. Madiun : Jurusan Kesehatan Masyarakat Stiket Bakti Husada Mulia Madiun.

Hadita Deni AyuPuspitasari. 2018. Pengaruh Perasan Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata prain) Terhadap Angka Kuman Udara Di Ruang Kelas R226, R221 dan R222 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Tahun 2018. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Indah Denas Tiarawati. 2011. Kualitas udara mikrobiologis di fasilitas penjara dan resiko yang ditimbulkan (Studi kasus : Rutan Salemba). Skrispi. Depok : Fakultas Teknik Universitas Indonesia. http://lib.ui.ac.id/. Diakses pada 27 Februari 2020 pukul 06:06 WIB.

Isharyadi Putra, Muhammad Ikhtiar, Andi Emelda. 2018. Jurnal Analisis Mikroorganisme Udara Terhadap Gangguan Kesehatan dalam Ruangan Administrasi Gedung Menara UMI Makassar. Makassar : Jurnal Kesehatan Lingkungan (E-journal) Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI. http://jurnal.fkmumi.ac.id. Diakses pada 05 November 2019 pukul 20.25 WIB.

Lud Waluyo. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang

Matin Arifudin. 2017. Tingkat Pengetahuan Kebersihan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Sambiroto 2 Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. https://eprints.uny.ac.id/. Diakses pada 18 November 2019 pukul 19:48 WIB.

Muhammad Syahrul Ramadhan. 2018. Hubungan keberadaan bakteriologis udara terhadap kondisi ruangan di ruang kuliah mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Skripsi. Makassar : Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. http://digilib.unhas.ac.id/. Diakses pada 27 Februari 2020 pukul 10:51 WIB.

Nayla Kamilia Fithri, Putri Handayani, dan Gisely Vionalita. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah mikroorganisme udara dalam ruang kelas lantai 8 Universitas Esa Unggul. Jakarta : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul. http://digilib.esaunggul.ac.id/. Diakses pada 19 Oktober 2019 pukul 19:52 WIB.

Olivia Anggraeni Yuliarti. 2019. Faktor yang Berhubungan dengan Angka Kuman Udara di SD Negeri Karangmangu Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Tahun 2019. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Pelczar, M. J dan E. C. S. Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid Ke-1. Jakarta: Penerbit UI Press

Rina Febriani. 2017. Pengaruh Ion Plasma Terhadap Penurunan Angka Kuman Udara Di Ruang Kelas Gedung R2 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Tahun 2017. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.




DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v40i1.6764

Article Metrics

Abstract view : 277
Download PDF : 244

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709

Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id

Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License