THE EFFECTIVENESS OF UVAERATOR IN REDUCING AIR GERMS AND DUST LEVELS
Abstract
Background, school education facilities, including higher education as a place and public facilities for formal education facilities in this country, should be a comfortable place to study. Besides functioning as a place of learning, schools can also be a threat of disease transmission . measurement number of bacteria in the air-conditioned classrooms Wulan R22 (2016) 12.167 CFU / m3 , Nur Latifah (2018) an average of 217.92 colony / hr / ft2 , hadita (2018) 331.6 colonies / hr / ft2 . Research question is how is the effectiveness of UVAerator in reducing the number of air germs and dust levels in the lecture hall R22 building Campus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang ? Research objectives is to find the effectiveness of UVAerator in reducing the number of air germs and dust levels in the lecture hall. Research method included a quasi-experimental design with a non-equivalent control group pre test - post test. Data collection by measuring, observational, interview. The variables were temperature, humidity, lighting, air germ count, dust content. Analysis using pairet-t test comparisons and unpaired t test data. Result, the average number of bacteria with no air space UVAerator in the morning is ( 668,00 g / m3 ) and in the afternoon is ( 680.10 g / m3 ) the difference was not significant (p = 0.873), whereas the existing space UVAerator in the morning ( 876.50 g / m3 ) and in the afternoon ( 655.50 g / m3 ) shows significant difference (p = 0.001). The number of room air germs that do not exist and have UVAerator is significantly different (p = 0.002), the number of room air germs that are not there and without any UVAerator is not significant (p = 0.763), while the change in the number of room air germs that does not exist and exist UVAerator has a significant difference (p = 0.015). On average PM10 space dust that has no UVAerator in the morning ( 12.38 ug / m3 ) and in the afternoon ( 17.38 ug / m3 ) shows significant difference (p = 0.008), whereas the existing space UVAerator in the morning ( 11.63 g / m3 ) and day ( 14.50 µg / m3 ) shows that the difference is not significant (p = 0.127). PM10 dust in the room that does not exist and there is no UVAerator ported, the difference is not significant (p = 0.821), the PM10 dust in the room noon and there is UVAerator, the difference shows that it is not significant (p = 0.432), while the change in room PM10 without dust and there is a difference in UVAerator significant (p = 0.004). In conclusion, the effectiveness of reducing the number of air germs without UVAerator on average (4.56%), with UVAerator (-24.52%), the difference was not significant (p = 0.057). The effectiveness of reducing PM10 without UVAerator, mean (60.50%), with UVAerator (38.30%), the difference was not significant (p = 0.369). Suggestion, , It is necessary to control the sound intensity caused by UVAerator by adding aeration bubble breakers. The pump suction power is enlarged to accelerate the circulation of room air.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alexandra Widyanareswari. 2010. Kualitas udara mikrobiologis ruang kelas studi kasus gedung perkuliahan A dan K FTUI. Skripsi. Depok : Fakultas Teknik Program Studi Teknik Lingkungan. https://anzdoc.com/queue/. Diakses pada 28 Februari 2019 pukul 01:11 WIB.
Azwar, Azrul, 1981, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Mutiara.
Badan Standar Nasional Pendidikan RI. 2011. Rancangan Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi Program Pascasarjana dan Profesi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan RI
Cahyatri Rupisianing Candrasari, dan J Mukono. 2013. Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Sidoarjo. Jurnal. Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Air Langga. http://journal.unair.ac.id/. Diakses pada 22 Oktober 2018 pukul 08.58 WIB.
Citra Kusumawardhani Unika Putri. 2018. Faktor Lingkungan Fisik yang Berhubungan dengan Angka Kuman Udara di Ruang Rawat Inap Kelas I, II,dan III RST Wijayakusuma Purwokerto Tahun 2018. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Devi Nur Vidyautami, Haryono Setiyo Huboyo, dan Mochtar Hadiwidodo. Vol 4, no. 1 2015. Pengaruh Penggunaan Ventilasi (AC dan Non AC) dalam Ruangan Terhadap Keberadaan Mikroorganisme Udara (Studi Kasus : Ruang Kuliah Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro). Semarang : Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro. https://ejournal3.undip.ac.id/. Diakses pada 28 Februari 2019 pukul 02:19 WIB.
Diana Arisanti. 2004. Efektivitas Sterilisasi Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Penurunan Angka Kuman Udara Di Ruang Operasi IBS RSUD Tugurejo Semarang. Skripsi. Semarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/. Diakses pada 3 April 2019 pukul 09.29 WIB.
Dyah Moriska Candra. 2012. Studi Komparasi Jumlah Angka Kuman Udara Ruang Perawatan Kenanga Kelas 2 Dan 3 Di Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012. Skripsi. Purwokerto: Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Eka Septiana. 2018. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Angka Kuman Udara di Ruang Rawat Inap Rumag Sakit Paru Dungus Madiun. Madiun : Prodi Kesehatan Masyarakat Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Fardiaz, SK,1992, Polusi Air dan Udara, Yogyakarta: Kanisus,
Hadita Deni Ayu Puspitasari. 2018. Pengaruh Perasan Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata prain) Terhadap Angka Kuman Udara Di Ruang Kelas R226, R221 dan R222 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Tahun 2018. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Haryoto Kusnoputranto, 1986, Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat
Indah Denas Tiarawati. 2011. Kualitas udara mikrobiologis di fasilitas penjara dan resiko yang ditimbulkan (Studi kasus : Rutan Salemba). Skrispi. Depok : Fakultas Teknik Universitas Indonesia. http://lib.ui.ac.id/. Diakses pada 27 Februari 2019 pukul 00:06 WIB.
Lara Sati, Evi Sunarsih, dan A. Fickry Faisya. 2015. Hubungan Kualitas Udara dalam Ruangan Asrama Santriwati dengan Kejadian Ispa di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum dan Al-Ittifaqiah. Palembang : Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sriwijaya.
Lud Waluyo. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang
M Tahir Abdullah. dkk. 2011. Jurnal Lingkungan Fisik dan Angka Kuman Udara Ruangan di Rumah Sakit Umum Haji Makassar, Sulawesi Selatan. Makassar : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasannudin. http://journal.fkm.ui.id/. Diakses pada 17 Oktober 2018 pukul 20.38 WIB.
Mangku Sitepoe. 1997. Usaha Mencegah Pencemaran Udara. Jakarta : PT Grasindo.
Moerdjoko. 2004. Kaitan Sistem Ventilasi Bangunan Dengan Keberadaan Mikroorganisme Udara. Jakarta : Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti. http://dimensi.petra.ac.id/. Diakses pada 22 Oktober 2018 pukul 08.20 WIB.
Nadia. 2012. Hubungan Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa SDN 13 Seberang Padangutara Tahun 2012. Skripsi. Padang : Universitas Andalas. http://repo.unand.ac.id/. Diakses pada 20 Oktober 2018 pukul 22:29 WIB.
Nayla Kamilia Fithri, Putri Handayani, dan Gisely Vionalita. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah mikroorganisme udara dalam ruang kelas lantai 8 Universitas Esa Unggul. Jakarta : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul. http://digilib.esaunggul.ac.id/. Diakses pada 27 Februari 2019 pukul 22:52 WIB.
Pelczar.J.M. dan ECS. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Rina Febriani. 2017. Pengaruh Penggunaan Ion Plasma Terhadap Penurunan Angka Kuman Udara Di Ruang Kelas Gedung R2 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Tahun 2017. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Semarang.
Rizka Tiara Vindrahapsari. 2016. Kondisi fisik dan jumlah bakteri udara pada ruangan AC dan Non AC di Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Sang Timur Semarang). Skripsi. Semarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. http://repository.unimus.ac.id/. Diakses pada 27 Februari 2019 pukul 18:52 WIB.
Rr Sumiyati. 2015. Tingkat Pemahaman Tentang Kesehatan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas IV Dan V SD Negeri Kembang Malang, Panjatan Kulon Progo DIY. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. https://eprints.uny.ac.id/. Diakses pada 18 November 2018 pukul 23:55 WIB.
Suma’mur. PK, 2009, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes), Jakarta: CV Sagung Seto.
Taufik Nurohim. 2016. Pengaruh Penggunaan Ion Plasma Dengan Penurunan Jumlah Angka Kuman Pada Instansi Ruang Rawat Inap I ( IRNA I ) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2016. Skripsi. Purwokerto: Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Tri Cahyono, 2017, Penyehatan Udara, Yogyakarta: Pt Andi
Vita Wiana Budi Cahya. 2016. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan keberadaan bakteri udara di ruang kelas (studi di yayasan mataram semarang). Skripsi. Semarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. http://repository.unimus.ac.id/. Diakses pada 27 Februari 2019 pukul 17:18 WIB.
Wulan Cendana Arum. 2016. Pemakaian Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Angka Kuman Udara Ruang Kelas R221 Jurusan Kesling Purwokerto Tahun 2016. Skripsi. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v39i4.6585
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License