HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PHBS DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KEBUMEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS I BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015
Abstract
Diare merupakan buang air encer lebih dari empat kali sehari baik disertai lendir dan darah maupun
tidak. Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare disebabkan oleh kuman melalui
kontaminasi makanan/minuman yang tercemar tinja dari faktor resiko lainya yaitu faktor penjamin dan faktor
lingkungan (sumber air minum, kualitis fisik sumber air minum,dan kepemilikan jamban). Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan PHBS dengan kejadian diare pada balita di Desa Kebumen
wilayah kerja Puskesmas I Baturraden Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Metode yang digunakan analitik
dengan pendekatan case control. Jumlah responden sebanyak 60 responden, 30 responden sebagai kasus dan 30
responden sebagai kontrol. Variabel yang diteliti yaitu sumber air minum, kualitas fisik sumber air minum,
kepemilikan jamban, penggunaan air bersih, mencuci tangan menggunakan sabun,dan penggunaan jamban sehat.
Analisis dengan uji chi square dan OR dengan CI 95 % dan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sanitasi
lingkungan dan PHBS yang memilki hubungan adalah mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAB dengan
nilaip-value=0,024 ; OR=7,000 dan kebiasaan menggunakan jamban pada saat BAB dengan nilaip-value=0,019 ;
4,125. Sumber air minum, kualitas fisik sumber air minum, kepemilikan jamban, dan penggunaan air bersih yang
tidak memiliki hubungan yang signifikan tetapi beresiko.
tidak. Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare disebabkan oleh kuman melalui
kontaminasi makanan/minuman yang tercemar tinja dari faktor resiko lainya yaitu faktor penjamin dan faktor
lingkungan (sumber air minum, kualitis fisik sumber air minum,dan kepemilikan jamban). Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan PHBS dengan kejadian diare pada balita di Desa Kebumen
wilayah kerja Puskesmas I Baturraden Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Metode yang digunakan analitik
dengan pendekatan case control. Jumlah responden sebanyak 60 responden, 30 responden sebagai kasus dan 30
responden sebagai kontrol. Variabel yang diteliti yaitu sumber air minum, kualitas fisik sumber air minum,
kepemilikan jamban, penggunaan air bersih, mencuci tangan menggunakan sabun,dan penggunaan jamban sehat.
Analisis dengan uji chi square dan OR dengan CI 95 % dan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sanitasi
lingkungan dan PHBS yang memilki hubungan adalah mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAB dengan
nilaip-value=0,024 ; OR=7,000 dan kebiasaan menggunakan jamban pada saat BAB dengan nilaip-value=0,019 ;
4,125. Sumber air minum, kualitas fisik sumber air minum, kepemilikan jamban, dan penggunaan air bersih yang
tidak memiliki hubungan yang signifikan tetapi beresiko.
Keywords
Sanitasi Lingkungan dan PHBS, Diare , Balita, kesehatan lingkungan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v34i3.3067
Article Metrics
Abstract view : 498
Download PDF : 988
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License