STUDI INTENSITAS SUARA DI BAGIAN PRODUKSI PT. RAJA BESI SEMARANG TAHUN 2015
Abstract
Lingkungan yang sehat mencakup lingkungan tempat kerja yang terbebas dari unsur-unsur yang
menimbulkan gangguan kesehatan seperti kebisingan yang melebihi ambang batasBagaimana Intensitas suara dan
upaya pengendalian pada bagian produksi pabrik besi PT. Raja Besi Semarang. Mengetahui intensitas suara dan
upaya pengendalian pada bagian produksi pabrik besi PT. Raja Besi Semarang.Metode penelitian deskriptif. untuk
menggambarkan kondisi pabrik besi bagian produksi PT.Raja Besi Semarang dengan sajian tabel dan narasi data.
Hasil pengukuran intensitas suara dibagian produksi di PT.Raja Besi Semarang dengan 13 titik lokasi pengukuran
setelah dibandingkan dengan Permenakertras No.PER.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
dan Faktor Kimia di tempat kerja ada 8 lokasi yang melebihi NAB, dan ada 5 lokasi yang tidak melebihi NAB.
Upaya pengendalian yang dilakukan untuk sumber bising dilakukan perawatan mesin secara rutin dalam 1 bulan
sekali. Sedangkan, upaya pengendalian bising pada tenaga kerja yaitu dengan cara pengaturan jam kerja dan
terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ada.
Simpulan dari penelitian ini adalah intensitas suara yangdihasilkan dibagian produksi PT. Raja Besi Semarang
melebihi nilai ambang batas (NAB). Sedangkan upaya pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi kebisingan
adalah perawatan mesin-mesin.
menimbulkan gangguan kesehatan seperti kebisingan yang melebihi ambang batasBagaimana Intensitas suara dan
upaya pengendalian pada bagian produksi pabrik besi PT. Raja Besi Semarang. Mengetahui intensitas suara dan
upaya pengendalian pada bagian produksi pabrik besi PT. Raja Besi Semarang.Metode penelitian deskriptif. untuk
menggambarkan kondisi pabrik besi bagian produksi PT.Raja Besi Semarang dengan sajian tabel dan narasi data.
Hasil pengukuran intensitas suara dibagian produksi di PT.Raja Besi Semarang dengan 13 titik lokasi pengukuran
setelah dibandingkan dengan Permenakertras No.PER.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
dan Faktor Kimia di tempat kerja ada 8 lokasi yang melebihi NAB, dan ada 5 lokasi yang tidak melebihi NAB.
Upaya pengendalian yang dilakukan untuk sumber bising dilakukan perawatan mesin secara rutin dalam 1 bulan
sekali. Sedangkan, upaya pengendalian bising pada tenaga kerja yaitu dengan cara pengaturan jam kerja dan
terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ada.
Simpulan dari penelitian ini adalah intensitas suara yangdihasilkan dibagian produksi PT. Raja Besi Semarang
melebihi nilai ambang batas (NAB). Sedangkan upaya pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi kebisingan
adalah perawatan mesin-mesin.
Keywords
intensitas suara, industri, kesehatan lingkungan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v34i4.3036
Article Metrics
Abstract view : 328
Download PDF : 685
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License