Risiko Kepadatan Hunian, Kebiasaan Merokok dan Riwayat Kontak terhadap Kasus Tuberkulosis Paru di Indonesia: Meta Analisis

Adnindya Krismahardi

Abstract


Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Meskipun biasanya menyerang paru-paru, bakteri TB bisa juga menyerang organ tubuh lainnya, termasuk ginjal, tulang belakang, dan otak. Di Indonesia, Tuberkulosis (TB) menduduki peringkat ketiga setelah India dan China, dengan jumlah kasus mencapai 824 ribu dan menyebabkan 93 ribu kematian per tahun, atau setara dengan 11 kematian per jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor risiko seperti kepadatan hunian, riwayat kontak, dan kebiasaan merokok terhadap kejadian Tuberkulosis Paru di Indonesia. Studi ini mengadopsi metode meta-analisis dengan sumber data yang diperoleh dari Google Scholar. Hasil data sekunder dari metode meta analisis menemukan bahwa variabel Riwayat Kontak memiliki risiko 3.819 kali lebih besar, Kepadatan Hunian memiliki risiko 2.585 kali lebih besar. Selain itu, kebiasaan merokok memiliki risiko 1.840 lebih besar. Kesimpulan dari hasil meta analisis yang memiliki risiko paling signifikan terhadap kejadian Tuberkulosis paru di Indonesia adalah variabel riwayat kontak, kepadatan hunian, dan yang terendah, variabel kebiasaan merokok. Upaya pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan penyuluhan kesehatan dan perubahan perilaku masyarakat menuju lebih sehat dengan menjaga kondisi rumah tetap sehat.

Keywords


Kebiasaan Merokok; Kepadatan Hunian; Meta Analisis; Riwayat Kontak; Tuberkulosis Paru

Full Text:

PDF

References


Centers for Disease Control and Prevention. Basic TB Facts [Internet]. https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/default.htm. 2016 [cited 2022 Nov 22]. Available from: https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/default.htm

World Health Organization. Global Tuberculosis report 2022 [Internet]. 2022. Available from: http://apps.who.int/bookorders.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tahun ini, Kemenkes Rencanakan Skrining TBC Besar-besaran. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220322/4239560/tahun-ini-kemenkes-rencanakan-skrining-tbc-besar-besaran/. 2022.

Listiono H. Analisa Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru. Babul Ilmi: Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan. 2019;11(1).

Division of Tuberculosis Elimination NC for HVHS and TPC for DC and P. TB Risk Factors. Centers fo Disease Control and Prevention. 2016.

Emma Suganda. Studi Meta Analisis Pendekatan Science, technology, Engineering, Art and Mathematics (STEAM) [Internet]. 2021 [cited 2023 Jan 4]. Available from: http://repository.radenintan.ac.id/15171/

Santosa AD, Raharjo DS. Aplikasi JASP dan SPSS dalam Penelitian Kuantitatif. Vol. 1. 2022.

Pangaribuan S, Khotimah N. Pengetahuan, Suku dan Kepadatan Hunian Sebagai Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Malawei Kota Sorong. Jurnal Inovasi Kesehatan. 2020;2(1).

Banu S, Sitepu R, Sulistiasari R. Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Puskesmas Hutarakyat SIdikalang Tahun 2017. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 2018;5(4).

Kusniawati NH, SUsaldi, Koto Y. Ventilasi Rumah, Kepadatan Hunian dan Kebiasaan Merokok Berhubungan dengan Kejadian TB Paru di Puskesmas Kabupaten Bogor. Jurnal Kesehatan Pertiwi. 2022;4(1).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan No. 829 Tahun 1999 tentang: Persyaratan Kesehatan Perumahan. 1999.

Sari E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Pangeran Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019. 2019.

Stevany R, Faturrahman Y, Setiyono A, Kesehatan J, Fakultas M, Kesehatan I. Analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara Kota Administrasi Jakarta Timur. Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia. 2021;17.

Darmin, Akbar H, Rusdianto. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Inobonto. MPPKI Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia. 2020;3(3).

Arimaswati, Halik S, Yuniarty Sudiro T, Ode Kardin L, Indryani Nasruddin N. Analisis Faktor Kejadian TB Paru di Kabupaten Buton Tengah. Nursing Update [Internet]. 2022;13(1). Available from: https://stikes-nhm.e-journal.id/NU/index

Andi Mauliyana, Hadrikaselma E. Risk Factors of Pulmonary Tuberculosis in the Working Area of Perumnas Public Health Center Kendari City. MIRACLE Journal Of Public Health. 2021 Dec 22;4(2):202–13.

Mathofani PE, Febriyanti R, Studi P, Masyarakat K, Abstrak UF. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Serang Kota Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, Universitas Faletehan. 2020;12(1):2020.

Mariana D, Chairani M. Kepadatan Hunian, Ventilasi dan Pencahayaan terhadap kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan Manarang. 2017;3(2).

Kakuhes H, Sekeon SAS, Ratag BT. Hubungan antara Merokok dan Kepadatan Hunian dengan Status Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. Jurnal KESMAS. 2020;9(1).




DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v43i1.11306

Article Metrics

Abstract view : 236
Download PDF : 137

Refbacks



 

Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709

Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id

Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License