Pajanan Particulate Matter (PM10) dan gejala gangguan pernafasan pada Siswa SD
Abstract
Anak-anak merupakan kelompok umur yang memiliki risiko tinggi karena pencemaran particulate matter PM10. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk melihat hubungan intake pajanan PM10 dengan gejala gangguan pernafasan pada anak sekolah dasar. Dalam penelitian ini variabel intake pajanan particulate matter, jenis kelamin, umur dan status gizi diteliti pengaruhnya terhadap gejala gangguan pernafasan. Disain studi yang digunakan adalah cross sectional, analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat terhadap 102 responden. Pengukuran PM10 dilakukan selama 1 jam pada 4 titik sampling telah menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 telah melampaui baku mutu sebesar 120,25 µg/m3. Sebanyak 43,1% responden mengalami gejala gangguan pernafasan dan disimpulkan bahwa intake pajanan PM10 yang tinggi berhubungan signifikan dengan gejala gangguan pernafasan dengan peluang 3 kali dibanding responden dengan intake pajanan rendah (p value =0,009). Hubungan antara intake PM10 dan gejala gangguan pernafasan dipengaruhi juga oleh umur responden dengan p value 0,018.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abrianto, H (2004). Analisis Risiko pencemaran partikel debu terhirup (PM10) terhadap Siswa selama berada di Sekolah Dasar Negeri 1 Pondok Cina Kota Depok Jawa Barat. Skripsi. Depok: FKM Universitas Indonesia.
Achmadi, U. F. (2011). Dasar-dasar penyakit berbasis lingkungan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Perkasa.
Amalia, Mia. (2010). Perkiraan Dampak Konsentrasi PM10 pada Kesehatan Masyarakat di Jabodetabek. Jakarta: Bappenas
Chandra, Budiman. (2007). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Douglas W. Dockery, et. al. (1989). Effects of Inhalable Particles on Respiratory Health of Children". American Review of Respiratory Disease, Vol. 139, No. 3 (1989), pp. 587-594. http://www.atsjournals.org/doi/abs/10.1164/
ajrccm/139.3.587#.VZXXsBuqp8O.
Fardiaz, Srikandi (2003). Polusi air dan udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Kastiyowaty. I (2001). Dampak dan upaya penanggulangan pencemaran udara. Buletin litbang pertahanan Indonesia. STT No. 2289 Vol. VI No. 7.
Kemenkes RI. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri.
Kemenkes RI. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Kemenkes, Ditjen PP dan PL.(2012). Pedoman pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Purwana, Rachmadhi. (1999). Partikulat rumah sebagai factor risiko gangguan pernafasan anak balita (Penelitian di Kelurahan Pekojan Jakarta). Disertasi. Depok: FKM Universitas Indonesia
Rahman, Abdur (2008). Analisis risiko kesehatan lingkungan pertambangan kapur di Sukabumi, Cirebon, Tegal, Jepara dan Tulung Agung. Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri FKM UI & Ditjen PP & PL Depkes RI.
Siregar, Sjawitri. P (2000).Faktor Atopi dan Asma Bronkial pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 2, No. 1, Juni 2000: 23 – 28.
Sukadi. (2014). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan PM10 dan SO2 di Kelapa Gading Jakarta Utara tahun 2014. Skripsi. Depok: FKM Universitas Indonesia
DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v41i1.8099
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License