HIGIENE SANITASI dan KEBERADAAN MIKROBA PADA LULUR TRADISIONAL Study pada industry kosmetik tradisional X, Kabupaten Jember
Abstract
Abstrak
Kosmetik aman digunakan jika memenuhi persyaratan yaitu bebas dari cemaran mikroba seperti bakteri dan jamur. Tingkat kerawanan pencemaran mikroba pada kosmetik tradisional sangat tinggi karena teknologi yang digunakan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis higiene sanitasi pembuatan lulur tradisional serta kandungan cemaran mikroba dalam produk lulur tradisional pada industri rumah tangga kosmetik tradisional X di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel lulur dilakukan dengan metode simple random sampling sebanyak 3 buah dan 9 orang konsumen diwawancara. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, uji laboratorium (Angka Lempeng Total dan patogen) serta dokumentasi. Penyajian data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan konsumen menggunakan lulur rata-rata dengan lama pemakaian ±3 bulan dan tidak ditemukan keluhan. Industri Rumah Tangga pembuatan lulur tradisional “X” belum sepenuhnya menerapkan peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pedoman Penerapan Higiene Sanitasi dan Dokumentasi pada Industri Kosmetika Golongan B. Hasil Uji Laboratorium diketahui terdapat 1 sampel dari 4 sampel uji tidak memenuhi syarat karena mengandung Angka Lempeng Total, Angka Kapang, dan Angka Khamir sebanyak 13.400 koloni/g. Saran bagi konsumen adalah meningkatkan pengetahuan tentang kosmetik yang aman untuk digunakan serta cara penyimpanan kosmetik yang baik dan benar. Saran bagi industri pembuatan kosmetik adalah meningkatkan pengetahuan dan menerapkan cara pembuatan kosmetik yang baik dan benar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Kata kunci: kosmetik tradisional, lulur, Angka Lempeng Total, Angka Khamir, mikroba
Abstract
One of the safety levels of cosmetics is free from microbial contamination. The level of vulnerability to microbial contamination in traditional cosmetics is very high because the technology used is a simple technique. This study aims to analyze the sanitary hygiene of traditional scrub making and the content of microbial contamination in the traditional cosmetic household industry X in Jember Regency. It used a quantitative approach with a descriptive method. It used simple random sampling techniques for 3 pieces of scrubs and accidental sampling techniques for 9 people of consumer. The data collection was from observation, interviews, laboratory tests (Total Plate Count and pathogens), and documentation. Data presentation used descriptive statistics. The result showed that consumers used the scrub with a length of ±3 months and no complaints were found. The industry making of traditional body scrub "X" has not fully implemented the Indonesian national Food and Drug agency Number 11 of 2016 concerning Guidelines for the Application of Sanitary Hygiene and Documentation in the Cosmetics Industry for Category B. Laboratory test results showed that one of four samples was not in accordance with the regulation of microbial contamination in cosmetics requirements because it contained a Total Plate Count, Fungi and Yeast Count of 13,400 colonies / g. The suggestions for consumers are able to increase knowledge about safe cosmetics, the correct way to store and use cosmetics. Then the cosmetics makers have to comply with regulations.
Keywords: Cosmetic traditional, Total Plate Count (TPC), mold (yeast) number, microbe
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agassi, A., D, R. W., & C, S. I. (2015). Penentuan Konsep Perancangan Alat Pengering Simplisia Jahe Menggunakan Sumber Panas Sinar Matahari dengan Back Up Panas Kompor Biomassa. Jurnal Teknik Industri Universitas Sebelas Maret, 10(3). https://media.neliti.com/media/publications/93141-ID-penentuan-konsep-perancangan-alat-penger.pdf 179-186 [diakses pada 12 januari 2020]
Apriliani, N. F., Aniriani, G. W., Studi, P., Informatika, T., Teknik, F., Islam, U., Studi, P., Sipil, T., Teknik, F., & Islam, U. (2017). ANALYSIS OF MICROBIOLOGY AND HEAVY METALS TEST IN SCRUB FROM LIME BETEL. 126–130.
Arif, A. (2009). Uji Mikrobiologis Beberapa Produk Krim Pemutih yangi Beredar di Makassar. Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makasar.
BPOM. (2017). Baomong Sore Tentang Waspada Kosmetik Ilegal dan Mengandung Bahan Berbahaya.
BPOM. (2018). Kosmetik Ilegal Senilai 15 M di Tambora, Temuan Terbesar BPOM di Tahun 2018.
Dayanti SB, A.D. Moelyaningrum, Ellyke. Higiene Sanitasi dan Kandungan Formalin pada Usus Ayam di Pasar Tradisional Kabupaten Jember. JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 61-70
http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan. Erlangga.
Irianto, K. (2013). Mikrobiologis Medis. Alfabeta.
Imansari D.S, A.D Moelyaningrum, PT Ningrum. Higiene Sanitasi dan Kandungan Pewarna Berbahaya pada Kripik Pisang (Studi Pada Industri Rumah Tangga Keripik Pisang di Kecamatan X Kabupaten Y). Amerta Nutr Journal (2018). 1-9
Jain, V. (2018). Challenges in formulating herbal cosmetics. 10(6), 47–53.
Juliano, C., & Magrini, G. (2018). Methylglyoxal, the Major Antibacterial Factor in Manuka Honey: An Alternative to Preserve Natural Cosmetics? Cosmetics, 6(1), 1. https://doi.org/10.3390/cosmetics6010001
Jusuf, H. (2019). Rumah Tanpa Asap Rokok. Universitas Negeri Gorontalo.
Mayasari, E. (2006). Pseudomonas aeruginosa : Karakteristik, Infeksi, danx Penanganan [Universitas Sumatera Utara Medan]. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3507/1/05010683.pdf [diakses pada 13 Januari 2019]
Nainggolan, R., Purwoko, A., & Yuliarso, M. Z. (2012). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Pemanen Sawit pada PT. Bio Nusantara Teknologi Bengkulu. Jurnal Agrisep, 11(1), 35–42. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/agrisep/article/view/523[diakses pada 19 Januari 2020]
Ningsih, I. Y. (2006). Penanganan Pasca Panen. Modul Saintifikasi Fakultas Farmasi Universitas Jember. file:///C:/Users/owner/Downloads/Modul SJ Pasca Panen_Indah Yulia Ningsih.pdf [diakses pada 25 Januari 2020]
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta.
Pelczar, M. J. (2013). Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press.
Putri, H. R. (2016). Pengaruh Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Jenis Kelamin terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi CV. Karunia Abadi Wonosobo. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, 5(4), 292–300. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ekonomi/article/view/4100/3752 [ diakses pada 26 Desember 2019]
Ratna, & Fauziah. (2018). Upah, Jenis Kelamin, dan Usia terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Industri Kecil di Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Ekonomi Pertanian Unimal, 1(1), 17–22. file:///C:/Users/user1/Downloads/525-2579-1-PB.pdf [diakses 27 Desember 2019]
Rostamailis. (2005). Perawatan Badan, Kulit, Dan Rambut. PT Rineka Cipta.
Saenz, R., Lisa, S., & Benjamin, W. S. (2016). Intisari Mikrobiologi & Imunologi. ECG.
Sintiche. (2009). Hubungan antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumsif Remaja dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di SMA Negeri 1 Semarang. Universitas Diponegoro.
Tanto, D., Dewi, S. M., & Budio, S. P. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja pada Pengerjaan Atap Baja Ringan di Perumahan Green Hills Malang. Jurnal Rekayasa Sipil, 6(1), 69–82. file:///C:/Users/user1/Downloads/191-424-1-PB.pdf [diakses pada 28 Desember 2019]
Yuwono. (2012). Mikrobiologi Kedokteran. http://eprints.unsri.ac.id/1786/2/mikrobiol2012_ok.pdf [diakses pada 11 januari 2019]
DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v40i2.6645
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License