FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA BALITA : SEBUAH REVIEW

Yura Witsqa Firmansyah

Abstract


Diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Diare dapat terjadi pada semua kelompok umur, terutama balita yang menjadi kelompok rentan dengan prevalensi sebesar 23,4%. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kejadian diare seperti tingkat pengetahuan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, dan kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi faktor-faktor yang terbukti sebagai risiko kejadian diare pada balita berdasarkan kajian review. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan scoping review dengan penelusuran jurnal penelitian melalui database sinta. Adapun kriteria jurnal penelitian yang digunakan adalah terindeks pada sinta 2, 3, dan 4, memiliki sitasi lebih dari 200, waktu publikasi 10 tahun terakhir, dan memiliki variabel yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian diare pada balita. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa variabel yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian diare berbasis review adalah tingkat pengetahuan ibu, riwayat pemberian ASI, kondisi sarana air bersih, sumber air minum, kebiasaan mencuci tangan setelah BAB pada ibu balita, mencuci tangan sebelum memberikan makan balita, mencuci tangan sebelum masak, dan peralatan makan balita, serta kondisi jamban. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat beberapa faktor yang terbukti berisiko terhadap kejadian diare seperti faktor pengetahuan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, serta faktor lingkungan.


Keywords


diare, balita, review

Full Text:

PDF

References


Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2005). Shigellosis. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Peta Jalan SDGs Indonesia. (2020).

Hernayanti MR, Wahyuning HP. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon 1 Kabupaten Bantul

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2019). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Oliveira RKL de, Oliveira BSB de, Bezerra JC, Silva MJN da, Sousa Melo FM de, Joventino ES. (2017). Influence of socio-economic conditions and maternal knowledge in self-effectiveness for prevention of childhood diarrhea. Escola Anna Nery. 21(4):e20160361.

Partawihardja, S. (1991). Pengantar Diare Akut Anak Diare kronik Anak Suatu Pengenalan Awal Penatalaksanaan Dietetik Penderita Diare AnakBadan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang.

Departemen Kesehatan RI. (2005). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDA) Nasional 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. Jakarta 2008

Sander, M. A. (2005). Hubungan Faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Jurnal Medika. Vol. 2. No. 2. Juli-Desember 2005: 163-193.

Departemen Kesehatan. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta: Ditjen PPM dan PL. (2005)

Lever DS, Soffer E. (2009). Acute Diarrhea. Cleveland Clinic Center for Continuing Education. Philadelphia.

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan

Yulianto Wijaya. (2012). Faktor Risiko Kejadian Diare Balita Di Sekitar TPS Banaran Kampus Unnes. Unnes Journal of Public Health.

Lailatul Mafazah. (2013). Ketersediaan Sarana Sanitasi Dasar, Personal Hygiene Ibu dan Kejadian Diare. Unnes Journal of Public Health

Laila Kamilla, Suhartono, Nur Endah W. (2018). Hubungan Praktek Personal Hygiene Ibu dan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Kampung Dalam Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Universitas Diponegoro.

Hannif, Nenny Sri Mulyani, Susy Kuscithawati. (2011). Faktor Risiko Diare Akut pada Balita. Berita Kedokteran Masyarakat, Universitas Gadjah Mada.

Susi Hartati, Nurazila. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru. Jurnal Endurance: Kajial Ilmiah Problema Kesehatan, LLDIKTI Wilayah X.

Herry Tomy Ferllando, Supriyono Aswafi. (2015). Hubungan antara Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang. Visikes: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Universitas Dian Nuswantoro.

WHO. (2009). Diarrhoeal disease. Juli 2014.

Tietjen L. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sugianto. (1983). Penyediaan Air Bersih Bagi Masyarakat. Sekolah Kesehatan.

Ngaw S. (2011). Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare pada Balita.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset kesehatan dasar.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Kumpulan modul kursus hygiene sanitasi makanan dan minuman. Sub Direktorat Sanitasi Makanan dan Bahan Pangan Direktorat Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Ditjen PPM dan PL.

Winda Wijayanti (2010). Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare pada Bayi Umur 0-6 Bulan di Puskesmas Gilingan Kecamatan Banjarsari Surakarta. UNS Institutional Respiratory (UNS-IR).

Depkes RI. (2011). Situasi Diare Di Indonesia. Jakart : Depkes RI.




DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v40i1.6605

Article Metrics

Abstract view : 4300
Download PDF : 4259

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709

Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id

Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License