FITOREMEDIASI TANAMAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes.sp) DALAM MENURUNKAN KADAR WARNA PADA LIMBAH BATIK “X”
Abstract
Latar belakang Industri batik merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Industri batik selalu menghasilkan air limbah yang dapat mencemari lingkungan dari penggunaan zat pewarna kain. Limbah batik mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Proses pewarnaan kain batik menggunakan bahan pewarna kimia yang menimbulkan dampak berupa limbah cair organik dengan volume yang besar, warna yang pekat, berbau menyengat dan memiliki suhu dan keasaman yang tinggi. Pencemaran ini dapat terjadi apabila limbah yang dihasilkan langsung dibuang dibadan air tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Salah satu cara mengatasi permasalahan pencemaran tersebut yaitu dengan fitoremediasi, keunggulan dari fitoremediasi yaitu biaya operasional relatif murah dan cara remediasi yang aman, jenis tanaman yang digunakan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp) dalam menurunkan kadar warna air pada limbah batik di Pekalongan tahun 2020. Metode Jenis penelitian adalah penelitian pre eksperimen dengan bentuk pretest-posttest. Variabel yang diteliti yaitu kadar warna. Terdapat 3 perlakuan dan 3 replikasi. Jumlah sampel 15 diantaranya 3 sampel pretest, 3 sampel kontrol, 9 sampel kelompok perlakuan. Hasil penelitian efisiensi tertinggi pada replikasi 1 dengan jumlah 6 tanaman sebesar 65,55%, sedangkan efisiensi terendah pada replikasi 3 dengan jumlah 4 tanaman sebesar 32,83%. Uji statistik menggunakan uji paired t-test diperoleh hasil bahwa perlakuan 2 tanaman sig = 0,021 < α = 0,05, 4 tanaman sig = 0,030 < α = 0,05, 6 tanaman = 0,014 < α = 0,05 dan kontrol sig = 0,025 < α = 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa ada perbedaan antara kadar warna sebelum dan kadar warna sesudah, sedangkan uji one way anova menunjukkan hasil bahwa sig = 0,002 < α = 0,05 yang berarti variabel ini berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar warna. Kesimpulan fitoremediasi dengan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp) memiliki efisiensi penurunan kadar warna pada kontrol sebesar 24.23% dan pada perlakuan sebesar 48,92%. Saran Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menurunkan bahan pencemar lain yang terdapat dalam limbah batik dengan perlakuan adanya variasi waktu dan jumlah tanaman yang lebih banyak.
Keywords
Full Text:
UnduhReferences
Astuti, L. P., & Indriatmoko. (2018). Kemampuan Beberapa Tumbuhan Air dalam Menurunkan Pencemaran Bahan Organik dan Fosfat untuk Memperbaiki Kualitas Air. Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 19, No.2, Juli 2018
Ami Sukoasih. (2016). Hubungan Antara Suhu, pH dan Berbagai Variasi Jarak dengan Kadar Timbal (Pb) pada Badan Air Sungai Romping dan Air Sumur Gali Industri Batik Sokaraja Tengan Tahun 2016. Skripsi. Purwokerto: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan.
A. Nurmitha, A. L. (2013). Fitoremediasi Pengolaham Limbah Cair Rumah Tangga dengan Memanfaatkan Eceng Gondok.
Dewi, I. G. (2016). Penurunan BOD, COD, dan Zat Warna Limbah Pencelupan dengan Fitoekstraksi Menggunakan Kiambang (Salvinia natans). Jurnal Bumi Lestari, Volume 16 No 1, hlm. 11-15.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelola Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Yogyakarta: Kanisius.
Gerbono, A. dan Siregar, A. (2005). “Kerajinan Eceng Gondok”, Kanisius, Yogyakarta.
Hasim. (2003). Eceng Gondok Pembersih Polutan Logam Berat. Jakarta: Kompas dalam Kolom Inspirasi.
Hasti Suprihatin. (2014). Kandungan Organik Limbah Cair Industri Batik Jetis Sidoarji dan Alternatif Pengolahannya, Surabaya: Institusi Teknologi Pembangunan Surabaya, Jurnal.
Herlina Puji Prasetiya. (2007). Efisiensi Model Pengolahan Anaerobik Digester dalam Menurunkan BOD Limbah Cair Tahu Di Desa Kalisari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun 2007. Purwokerto: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan, Karya Tulis Ilmiah.
Imam, FR. 2002. Penutupan Eceng Gendok (Eichornia crassipes) dalam Bak Semen. Jurnal Central.
Kasam, A.Y, dan Rahmayanti, A.E. (2009). Penurunan COD dan Warna pada Limbah Cair Industri Batik dengan Menggunakan Aerobic Roughing Filter Aliran Horizontal. Jurnal Logika Vol. 6 No. 1: 27-31. Yogyakarta: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.
Kristi Lestari. (2017). Efisiensi Tanaman Melati Air (Echinodorus Palaefolius) dalam Menurunkan Kadar Krom Heksavalen (Cr+6) dan Kadar Warna Air Limbah Batik di Desa Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2017. Skripsi. Purwokerto: Kementrian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
Laksono, S. (2012). Pengolahan Biologis Limbah Batik dengan Media Biofilter. [Skripsi Ilmiah]. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Loveless, A. R. (1987). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik dalam Hanni D. 2006. Kajian Penggunaan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) pada Penurunan Senyawa.
Manurung, R., R. Hasibuan., & Irvan. (2004). Perombakan Zat Warna Azo Reaktif Secara Anaerob Aerob. (Karya tulis). Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Muhtar Ahmad. (2008). Penggunaan Tanaman Enceng Gondok sebagai Pre-Treatmen Pengolahan Air Minum pada Air Selokan Mataram. Tugas Akhir. Yogyakarta: UII Teknik Lingkungan.
Navisa A. (2019). Efisiensi Tanaman Melati Air (Echinodorus Palaefolius) dalam Menurunkan Kadar COD pada Limbah Industri Laundry “Y” Di Kelurahan Grendeng Kecamatan Purwokerto Utara. Skripsi. Purwokerto: Kementrian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
Rahmawati, F., Pranoto, dan Ita Aryunani, N. (2003). Jurnal : Adsorbsi Zat Warna Tekstil Remazol Yellow FG pada Limbah Batik oleh Eceng Gondok dengan Aktivator NaOH. Alchemy, Vol 2, No. 2 F.MIPA UNJ.
Roni Irawanto, (2010). Fitoremediasi Lingkungan dalam Taman Bali. UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-LIPI (Volume: II, Nomor: 4, Halaman: 29 – 35 Desember 2010).
Siregar, Sakti A. (2005). Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius.
Smith, E.P., (2005). Phytoremediation, Annual Review of Plant Biology. 56: 15-39. Smith, E.P., 2005. Phytoremediation, Annual Review of Plant Biology. 56: 15-39.
Soeparman Suparmin. (2002). Pembuangan Tinja dan Limbah Cair, Jakarta : EGC
Sugiharto (1987) Dasar – dasar Pengolahan Air Limbah, Jakarta : Universitas Indonesia.
Suprihatin, H. 2014. Kandungan Organik Limbah Cair Industri Batik Jetis Sidoarjo Dan Alternatif Pengolahannya. Tugas Akhir untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Pembangunan, Surabaya.
Usa Bella Yunias. (2019). Pemanfaatan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes.sp) Dalam Menurunkan COD dari Effluent IPAL Rumah Sakit Ananda Purwokerto Tahun 2019. Skripsi. Purwokerto: Kementrian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
Wahyu D., Syafrudin & Zaman. 2015. Pengaruh Jumlah Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dan Waktu Tinggal terhadap Penurunan Konsentrasi COD, BOD, dan Warna dalam Limbah Batik. Departemen Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
Wang, H., Zhang, H., dan Cai, G. (2011). An Application of Phytoremediation to River Pollution Remediation, Procedia Environmental Sciences, 10.1904- 1907.
DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v40i4.6058
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License