EFISIENSI MULTI SOIL LAYERING UNTUK MENURUNKAN KADAR WARNA PADA AIR LIMBAH DI INDUSTRI BATIK R KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2020
Abstract
Limbah cair industri batik memiliki sifat dan komposisi yang kompleks yang dapat menyebabkan potensi pencemaran tinggi. Pencemaran terutama bersumber dari limbah cair yang berupa zat warna. Kadar warna tersebut dapat diturunkan dengan pengolahan Multi Soil Layering. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi penurunan kadar warna air limbah batik menggunakan Multi Soil Layering. Jenis penelitian ini adalah Pre Experiment dengan metode Pre Test And Post Test Design. Mengukur kadar warna sebelum dan sesudah pengolahan menggunakan Multi Soil Layering dengan variasi ketebalan media dan HLR (Hydraulic Loading Rate). Penelitian ini terdapat 9 perlakuan dengan pengulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penurunan kadar warna pada pengolahan air limbah batik menggunakan Multi Soil Layering yaitu 8% - 51,11%. Ada perbedaan signifikan MSL 5 cm dan MSL 7 cm serta MSL 7 cm dan MSL 9 cm dengan masing-masing nilai sig. yang sama yaitu 0,000. Sedangkan MSL 5 cm dan MSL 9 cm tidak ada perbedaan yang signifikan (p = 0,113) dalam menurunkan kadar warna pada limbah batik setelah pengolahan menggunakan MSL. Ada perbedaan signifikan HLR 500 l/m2/hari dan HLR 700 l/m2/hari serta HLR 500 l/m2/hari dan HLR 900 l/m2/hari dengan masing-masing nilai sig. yaitu 0,008 dan 0,000. Sedangkan HLR 700 l/m2/hari dan HLR 900 l/m2/hari tidak ada perbedaan yang signifikan (p = 0,100) dalam menurunkan kadar warna pada limbah batik setelah pengolahan menggunakan MSL. Simpulan penelitian ini adalah terjadi penurunan kadar warna limbah batik pada pengolahan Multi Soil Layering yaitu 8% - 51,11%. Disarankan limbah batik sebelum dibuang ke badan air diolah terlebih dahulu serta perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk percobaan yang sama menggunakan Multi Soil Layering dengan variasi ketebalan media yang berbeda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alifah Yadina. (2014). Pengaruh Konsentrasi Hidrogen Peroksida Dalam Reagen Fenton Terhadap Kandungan Pewarna Procion Red Mix Pada Pengolahan Air Limbah Artifisial Kain Tenun. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya, Laporan Akhir.
Andana Masnesia. (2017). Pengolahan Limbah Cair Batik Menggunakan Metode Presipitasi Dan Fitoremidiasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Teknik Kimia.
Dr. Ir. I Wayan Warmada, Ir. Anastasia Dewi Titisari, M.T. (2004). Agromineralogi. Yogyakarta.
Ferina Suci Adiningtyas. (2018). Pengaruh Konsentrasi Garam Red B Terhadap Kualitas Hasil Pewarnaan Pada Batik Kulit Jomok Menggunakan Zat Warna Napthol. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Teknik Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Ghefira Rahimah Riony, dkk. (2013). Tanah Andosol. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, tersedia https://fdokumen.com/document/paper-tanah-andosol.html diakses tanggal 5 Oktober 2019 pukul 15.35 WIB.
Hardjowigeno Sarwono. (1993). Klasifikasi Tanah & pedogenesis, tersedia http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/buku/detail/klasifikasi-tanah-dan-pedogenesis-sarwono-hardjowigeno-1057.html diakses tanggal 3 Mei 2020 pukul 09.06 WIB.
Herlambang Rizqi Wahyu K. (2019). Perbandingan Efisiensi Penggunaan Biofilter Susunan Tutup Botol Plastik Dan Biofilter Susunan Potongan Bambu Terhadap Penurunan Konsentrasi COD Limbah Cair Industri Batik Di Desa Sokaraja Kulon Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Purwokerto: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan, Skripsi.
Imam Fathoni, R. (2016). Pemanfaatan Bentonit Teknis Sebagai Adsorben Zat Warna. Departement of Chemistry, Faculty of Matematics and Natural Sciences, Vol. 5, No. 3.
Irmanto, Suyata. (2009). Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Di Desa Kalisari . Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Vol. 4, No. 1, hal. 21 - 32.
Kamal, N. (2014). Pemakaian Adsorben Karbon Aktif Dalam Pengolahan Limbah Industri Batik. 77-80.
Khairat, Z. (2011). Penentuan Daya Serap Perlit Terhadap Zat Warna Methylene Blue Secara Dinamis. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau.
Kristi Lestari. (2017). Efisiensi Tanaman Melati Air (Echinodorus Palaefolius) dalam Menurunkan Kadar Khrom Heksavalen (Cr+6) dan Kadar Warna Air Limbah Batik di Desa Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas . Purwokerto: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan, Skripsi.
Marti Harini dan Okid Parama Astirin. (2001). Efektivitas Pengurangan Kadar Warna Limbah Cair Industri Batik dengan Ekstrak Khamir (Saccharomyces spp.). Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta , Vol. 3, No. 2, hal: 23-27 .
Mauliddawati, V.T dan Purnomo, A.S. (2014). Biodegradasi Metil Orange Oleh Jamur Pelapuk Coklat Daedalea Dickinsii. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Vol. 2, No. 1, 1-4.
Nani, A. (2018). Kandungan Limbah Cair dan Metode Pengolahannya. Media Ilmiah Teknik Lingkungan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Vol. 3, No. 1, hal 21-29.
Ngizatul Ngainiyah. (2014). Efisiensi IPAL Komunal Dalam Menurunkan COD Di Kelurahan Karang Pucung Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Purwokerto: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan, Karya Tulis Ilmiah.
Nugraheni Nurul Faidah. (2017). Komparasi Efisiensi Penurunan Warna Limbah Batik Pada Pengolahan Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Lidah Mertua (Sansivera sp) Dan Pisang-Pisangan (Heliconia sp) Di Purwokerto . Purwokerto: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan, Karya Tulis Ilmiah.
Nurlela. (2016). Pengolahan Limbah Pewarna Sintesis Untuk Menurunkan Kadar COD dan Warna dengan Metode Adsorpsi. Vol. 1, No. 2.
Ramesh, dkk. (2007). Cotton Textile Processing: Waste Generation and Effluent Treatment. Journal of Cotton Science , 11:141–153.
Riya Puji Lestari. (2011). Pengujian Kualitas Air Di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo Kota Surakarta. Surakarta: Program D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Tugas Akhir.
Salmariza.Sy dan Sofyan. (2011). Aplikasi Metode MSL (Multi Soil Layering) Untuk Mengolah Air Limbah Industri Edible Oil. Hal 227-238.
Siregar, S. A. (2005). Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius.
Sistesya, D., & Sutanto, H. (2013). Sifat Optis Lapisan ZnO:Ag yang di Deposisi di Atas Subtrat Kaca Menggunakan Metode Chemical Solution Deposition (CSD) dan Aplikasinya Pada Degradasi Zat Warna Methylene Blue. Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang, Vol.1, No.4, hal 71-80.
Soeparman dan Suparmin. (2002). Pembuangan Tinja Dan Limbah Cair. Jakarta: EGC.
Sugiharto. (1987). Dasar- dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sukarman, Ai Dariah. (2014). Tanah Andosol Indonesia: Karakteristik, Potensi, Kendala, dan Pengolahannya untuk Pertanian. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.
Sunarto. (2008). Teknik Pencelupan dan Pencapan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional.
Suprihatin, H. (2014). Kandungan Organik Limbah Cair Industri Batik Jetis Sidoarjo dan Alternatif Pengolahannya. Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Pembangunan Surabaya.
Syafnil. (2008). Mereduksi Warna Air Gambut Dengan Sistem Multi Soil Layering. Jurnal Agriculture, Vol.7, No.3.
Tan K.H. (2010). Priciples Of Soil Chemistry, tersedia https://books.google.co.id/books?id=Z_oFtRMUCeAC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false diakses tanggal 3 Mei 2020 pukul 13.05 WIB.
Tchobanoglous G. (1991). Wastewater Engineering: Treatment, Disposal and Reuse, tersedia https://www.semanticscholar.org/paper/Wastewater-Engineering-Treatment-and-Reuse-(-Fourth-Tchobanoglous-Franklin/f65f8e459abc86496e7658ee7e7203855c159ea3 diakses tanggal 5 Mei 2020 . pukul 19.02 WIB.
Tiara Adinda, dkk. (2015). Metoda Multi Soil Layering Dalam Pengolahan Air Gambut dengan Variasi Hydraulic Loading Rate dan Material Organik pada Lapisan Anaerob. Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Riau.
Tjutju Nurhayati dan M. Syahri. (1997). Pembuatan Arang Aktif Dari 3 Macam Bahan Baku Dan Penggunaannya Sebagai Penyerap Pada Pemurnian Minyak Goreng. Buletin Penelitian Hasil Hutan, Vol. 15, No. 1.
Tri Muniarti, Muljadi. (2013). Pengolahan Limbah Batik Cetak Dengan Menggunakan Metode Filtrasi-Elektrolisis Untuk Menentukan Efisiensi Penurunan Parameter COD, BOD, dan Logam Berat (Cr) Setelah Perlakuan Fisika-Kimia. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Vol. 12, No. 1, Hal : 27 – 36.
Wakatsuki, TS. Luanmane, T. Attananda. (2002). Effect of Organic Components and Aeration Regimes on the Efficiency of a Multi Soil Layering System for Domestic Wastewater Treatment. Faculty of Life and Environmental Science, Shimane University, Matsue japan, 125-134.
Widiarni Anugrah Safitri. (2012). Studi Pengolahan Limbah Cair Batik Dengan sistem Lahan Basah Buatan Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Purwokerto: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan, Karya Tulis Ilmiah.
Yusriani Sapta Dewi dan Yanti Buchori. (2016). Penurunan COD, TSS Pada Penyaringan Air Limbah Tahu Menggunakan Media Kombinasi Pasir kuarsa, Karbon Aktif, Sekam Padi dan Zeolit. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, Vol.9 No.1, hal.74-80.
DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v40i3.6043
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License