ANALISIS FAKTOR RISIKO TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIGONDANG KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017
Abstract
Penyakit TBC di Indonesia merupakan penyebab kematian terbesar ketiga dan penyebab kematian
terbesardalam kelompokpenyakit infeksi.Setiap tahunnya terjadi 583.000 penderita baru dan kematian
karena TBC sekitar 140.000 dan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita TBC
denganBTA. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara riwayat kontak, kelembaban,
pencahayaan dan kepadatan hunian dengan penyakit Tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas
Kaligondang.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional dengan
menggunakan case control study (penelitian kasus pembanding). Metode analisis yang digunakan adalah
analisis univariat dan biariat dengan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang
berpengaruh terhadap kejadian TB Paru adalah riwayat kontak (p-0,002) pencahayaan kamar tidur (p-
0,000), dan jenis lantai (p-0,022) sedangkan pencahayaan ruang keluarga (p-0,240) kelembaban (p-0,215)
dan kepadatan kepadatan hunian (p-0,132).Peneliti menyimpulkan bahwa variabel yang berhubungan
dengan kejadian TB paru adalah riwayat kontak, pencahayaan kamar tidur dan jenis lantai. Peneliti
menyarankan kepada warga agar meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan meminimalisir
kontak dengan penderita TB Paru, bagi tenaga kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan tentang
tanda dan gejala, cara penularan dan cara pencegahan tuberkulosis paru.
terbesardalam kelompokpenyakit infeksi.Setiap tahunnya terjadi 583.000 penderita baru dan kematian
karena TBC sekitar 140.000 dan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita TBC
denganBTA. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara riwayat kontak, kelembaban,
pencahayaan dan kepadatan hunian dengan penyakit Tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas
Kaligondang.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional dengan
menggunakan case control study (penelitian kasus pembanding). Metode analisis yang digunakan adalah
analisis univariat dan biariat dengan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang
berpengaruh terhadap kejadian TB Paru adalah riwayat kontak (p-0,002) pencahayaan kamar tidur (p-
0,000), dan jenis lantai (p-0,022) sedangkan pencahayaan ruang keluarga (p-0,240) kelembaban (p-0,215)
dan kepadatan kepadatan hunian (p-0,132).Peneliti menyimpulkan bahwa variabel yang berhubungan
dengan kejadian TB paru adalah riwayat kontak, pencahayaan kamar tidur dan jenis lantai. Peneliti
menyarankan kepada warga agar meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan meminimalisir
kontak dengan penderita TB Paru, bagi tenaga kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan tentang
tanda dan gejala, cara penularan dan cara pencegahan tuberkulosis paru.
Keywords
kesehatan lingkungan;TB paru; kondisi fisik rumah
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v37i3.3899
Article Metrics
Abstract view : 437
Download PDF : 1496
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License