STUDI KONDISI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMARON KECAMATAN BREBES TAHUN 2017

Reni Nuraeni, M. Choiroel Anwar

Abstract


Abstrak
Diare merupakan salah satu penyakit menular dapat di sebarkan oleh vektor pembawa bibit penyakit
karena kondisi kesehatan lingkungan dan personal hygiene yang kurang baik. Dari data Dinas
Kesehatan Kabupaten Berebes Kejadian diare di Kecamatan Brebes pada Tahun 2012 s/d 2016 4
Puskesmas yaitu Puskesmas Brebes, Kaligangsa, Kalimati, dan Pemaron, kasus Diare yang ditangani
paling tinggi yaitu di Puskesmas Pemaron dengan jumlah penderita yang ditangani dari Tahun 2012 s/d
2016 sebesar 26.252 jumlah penderita laki-laki dan perempuan yang ditangani.Tujuan dari KTI ini
adalah Mengetahui kondisi sarana air bersih, kondisi sarana tempat pembuangan tinja rumah, Kondisi
penyediaan dan penempatan sarana tempat sampah, dan mengetahui kondisi perilaku hygiene penderita
penyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pemaron Kecamatan Brebes Tahun 2017.Jenis penelitian
deskriptif yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan membandingkan dengan teori yang ada.
Hasil penelitian yang dilakukan pada penderita diare di Wilayah Puskesmas Pemaron Kecamatan Brebes
Kabupaten Brebes dapat diketahui (100%) sumur gali yang tidak memenuhi syarat , Jamban leher angsa
yang tidak memenuhi syarat (44,4%) penerang tidak cukup, jamban cubluk tidak memenuhi syarat (0%)
terdiri dari lubang tanah yang tidak di gali, (0%) tidak dibuat rumah jamban diatasnya,sarana sanitasi
tidak memenuhi syarat (65%) tidak Mempunyai tutup dan tidak mudah dibuka atau ditutup tanpa
mengotori tangan, (100%) volume tidak dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh pemakai dalam
waktu tertentu (3 hari), (0%) tidak pernah menggunakan alat makan baik, (35%)tidak pernah mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan, (25%) tidak pernah mencuci tangan dengan sabun sehabis makan,
(25%)tidak pernah mencuci tangan dengan sabun sesudah buang air besar. (20%) tidak pernah
melakukan pembersihan dan pemotongan kuku, (65%)tidak pernah meletakkan makanan dan minuman di
tempat yang tertutup (45%)tidak pernah memelihara sarana tempat pembuangan sampah, (90%)
kebiasaan tidak pernah memelihara tempat sumber air bersih
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah diare terjadi di karenakan kurang mengertinya
masyarakat tentang PHBS (perilaku hidup bersih sehat) serta tingkat pendidikan yang rendah hal
tersebut dapat menyebabkan angka kesakitan diare yang cukup tinggi di Wilayah Puskesmas Pemaron
Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Saran yang dapat diberikan adalah masyarakat harus rutin
merawat sarana air bersih, sarana pembuangan tinja, sarana pembuangan sampah, dan berperilaku
hidup bersih sehat seperti cuci tangan pakai sabun antiseptic sebelum dan sesudah makan, sesudah
buang air besar, rutin melakukan pembersihan dan pemotongan kuku, meletakkan makanan dan
minuman di tempat yang tertutup.

Keywords


Diare; kesehatan lingkungan.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v37i4.3806

Article Metrics

Abstract view : 367
Download PDF : 668

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709

Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id

Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License