Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang pada Depot Air Minum Isi Ulang di Wilayah Kerja Puskesmas Kebasen Kabupaten Banyumas Tahun 2017
Abstract
Abstrak
Depot air minum merupakan usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air
minum dan menjual langsung kepada konsumen. Keberadaan DAMIU kini semakin meningkat sejalan
dengan keperluan masyarakat terhadap air minum yang aman untuk dikonsumsi. Selain harganya yang
murah air minum isi ulang juga mudah didapatkan, namun tidak semua air minum isi ulang (DAMIU)
kualitasnya baik. Adanya keberadaan mikrobiologi yaitu bakteri Coliform pada air minum yang melebihi
standar maksimum berdasarkan Peraturan menteri kesehatan nomer 492 tahun 2010 tentang persyaratan
kualitas air minum dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif yaitu dimaksudkan untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap kondisi
yang ada pada DAMIU dan melakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa
dari 12 DAMIU terdapat 5 DAMIU air bakunya berasal dari sumur gali, 5 DAMIU berasal dari sumur
bor, 1 DAMIU berasal dari PDAM, dan 1 DAMIU berasal mata air. Berdasarkan jenis pengolahan
semua DAMIU mengguakan Sinar Ultra Violet. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah dari 12 DAMIU
yang diteliti 6 DAMIU memenuhi syarat dan 6 DAMIU tidak memenuhi syarat. Hasil sanitasi DAMIU
yang mendapat kategori baik ada 6 DAMIU, mendapat kategori sedang 3 DAMIU dan kategori kurang
ada 3 DAMIU. Saran yang dapat diberikn yaitu sebaiknya pemilik atau pengelola DAMIU memeperbaiki
saitasi DAMIU yang belum memenuhi syarat.
Depot air minum merupakan usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air
minum dan menjual langsung kepada konsumen. Keberadaan DAMIU kini semakin meningkat sejalan
dengan keperluan masyarakat terhadap air minum yang aman untuk dikonsumsi. Selain harganya yang
murah air minum isi ulang juga mudah didapatkan, namun tidak semua air minum isi ulang (DAMIU)
kualitasnya baik. Adanya keberadaan mikrobiologi yaitu bakteri Coliform pada air minum yang melebihi
standar maksimum berdasarkan Peraturan menteri kesehatan nomer 492 tahun 2010 tentang persyaratan
kualitas air minum dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif yaitu dimaksudkan untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap kondisi
yang ada pada DAMIU dan melakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa
dari 12 DAMIU terdapat 5 DAMIU air bakunya berasal dari sumur gali, 5 DAMIU berasal dari sumur
bor, 1 DAMIU berasal dari PDAM, dan 1 DAMIU berasal mata air. Berdasarkan jenis pengolahan
semua DAMIU mengguakan Sinar Ultra Violet. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah dari 12 DAMIU
yang diteliti 6 DAMIU memenuhi syarat dan 6 DAMIU tidak memenuhi syarat. Hasil sanitasi DAMIU
yang mendapat kategori baik ada 6 DAMIU, mendapat kategori sedang 3 DAMIU dan kategori kurang
ada 3 DAMIU. Saran yang dapat diberikn yaitu sebaiknya pemilik atau pengelola DAMIU memeperbaiki
saitasi DAMIU yang belum memenuhi syarat.
Keywords
coliform ; air minum isi ulang; kesehatan lingkungan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v37i4.3797
Article Metrics
Abstract view : 318
Download PDF : 1355
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License