HUBUNGAN PRAKTIK PENCEGAHAN DAN KONDISI FISIK RUMAH PENDERITA TB PARU DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

Authors

  • Umi Mukarromah Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
  • Lagiono Lagiono Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i4.3112

Keywords:

TB Paru, Rumah

Abstract

Tuberkulosis (TB) Paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, terutama di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik pencegahan
dan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten
Banyumas Tahun 2016. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten
Banyumas pada bulan Maret – April tahun 2016 menggunakan rancangan penelitian case control dengan
pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang diambil dengan teknik total
sampling dan sampel kontrol 46 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data
menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa praktek pencegahan TB paru sebagian
besar baik = 51 orang (73,9%), jenis lantai rumah memenuhi syarat = 43 rumah (62,3%), kondisi dinding
rumah memenuhi syarat = 55 rumah (79,7%), ventilasi rumah memenuhi syarat = 46 rumah (66,7%),
kondisi dapur rumah memenuhi syarat = 55 rumah (79,7%) dan kepadatan hunian memenuhi syarat = 61
rumah (88,4%). Ada hubungan antara praktik pencegahan TB paru (p value = 0,020; OR = 3,654), jenis
lantai (p value = 0,022; OR = 3,300), dinding rumah (p value = 0,001; OR = 6,395), ventilasi rumah (p
value = 0,019; OR = 3,471), kondisi fisik dapur (p value = 0,006; OR = 5,271) dan kepadatan hunian rumah
(p value = 0,001; OR = 19,688). dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh
Kabupaten Banyumas. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan hubungan praktik pencegahan dan
kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten Banyumas
Tahun 2016. Hasil penelitian ini perlu dipublikasikan sebagai bahan referensi ilmiah dan kepustakaan
sekaligus sebagai bahan pengembangan ilmu kesehatan khususnya

References

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Budiarto, Eko 2004. Metode Penelitian.
Jakarta: EGC
Chin, James. 2000, Manual Pemberantasan
Penyakit Menular,
Jakarta.Infomedika.
Dahlan, Sopiyudin M, 2008. Langkah-
Langkah Membuat Proposal
Penelitian Bidang. Kedokteran dan
Kesehatan. Jakarta : Sagung Seto.
Depkes, RI. 2006. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis.
Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI, 2008. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis.
Jakarta: Depkes RI
Dinkes Jateng, 2013. Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah 2013.
Semarang: Dinkes Jateng.
Entjang Indan, 2000. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Bandung..Citra Aditya
Bakti.
Erika, Untari Dewi. 2012 Pengaruh Pengawas
Menelan Obat (PMO) terhadap
Kepatu-han Minum Obat Pada Pasien
Tuberkulosis (TB) di Puskesmas
Kedurus Surabaya.
http://ejournal.akperwilliambooth.ac.i
d/index.php/D3KEP/issue/current/sho
wToc
Erwin Ulinnuha Fahreza, 2012. Hubungan
antara Kualitas Fisik Rumah dan
Kejadian Tuberkulosis Paru dengan
Basil Tahan Asam Positif di Balai
Kesehatan Paru Masyarakat
Semarang, Jurnal Kedokteran
Muhammadiyah, Vol. 1, No. 1, 9-13,
Fahdhienie, Farah. 2011. Case Distribution of
Pulmonary Tuberculosis and Risk
Factor in Gunung Kidul, Tesis,
Graduate Program Medical Faculty
Gadjah Mada University, Yokyakarta,
Universitas Gajah Mada,
Fatimah, Siti. 2008. Faktor Kesehatan
Lingkungan Rumah yang
Berhubungan dengan Kejadian TB
Paru di Kabupaten Cilacap
(Kecamatan: Sidareja, Cipari,
Kedungreja, Patimuan,
Gandrumangu, Bantarsari) Tahun
2008, Tesis, Semarang, Universitas
Diponegoro,
Guyton, A. C., 2008. Buku Ajar-Fisiologi
Kedokteran Jakarta: EGC.
Imam, Bachtiar, 2008. Hubungan Perilaku
dan kondisi Lingkungan Fisik Rumah
dengan Kejadian TB Paru di Kota
Bima Provinsi NTB.
http://repository.unhas.ac.id/handle/12
3456789/3935
Kasamssi. P.2010. Hubungan antara luas
ventilasi dan pencahayaan rumah
dengan kejadian tuberculosis paru
anak di wilayah kerja puskesmas
Kedungmundu Kecamatan Tembalang
Semarang tahun 2010. Jurnal
kesehatan masyarakat volume 3/ no 2.
Kemenkes RI, 2011. Terobosan Menuju Akses
Universal Strategi Nasional
Pengendalian Tb Di Indonesia 2010-
2014.http://www.searo.who.int/
indonesia /topics/tb/stranas_tb-2010-
2014.pdf
339
Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2013. Jakarta:
Kemenkes RI.
Kemenkes RI, 2015. Pelaksanaan Hari TB
Sedunia 2015 Di Provinsi Bali Selasa,
24 Maret 2015. http://www.diskes.
baliprov.go.id/id/pelaksanaan-hari-tbsedunia-
2015-di-provinsi-bali-selasa--
24-maret-20152
Lumban T. Tobing, 2008. Pengaruh Penderita
TB Paru dan Kondisi Rumah terhadap
Pencegahan Potensi Penularan TB
Paru pada Keluarga di Kabupaten
Tapanuli Utara Tahun 2008, Tesis,
Medan, Program Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara,
Lusy Ika Susanti. 2016. Hubungan Antara
Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku
Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru
Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sangkrah Kota Surakarta Tahun
2016.
http://eprints.ums.ac.id/44147/2/HAL
AMAN%20DEPAN.pdf
Mansur, A, 2007. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta. Media Aesculapius FKUI.
Murray, M, Modelling social, environmental
and biological determinants of
tuberculosis, Boston, International
Journal Tuberculosis and Lung
Disease, 15(6): 64-70, 2011
Murtiningsih, Dwi Ary 2014. Pengaruh Luas
Ventilasi terhadap Kejadian TB Paru
di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo Tahun
2013. http://eprints.ums.ac.id/
30993/10/11._naskah_publikasi.pdf
Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Price and Wilson. 2005. Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Jakarta :
EGC.
Refinia. Anastasya Saharieng 2013 Faktorfaktor
yang Berhubung-an de-ngan
Status Kesembuhan Pasien
Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Tamako, Puskesmas
Manganitu dan Puskesmas Tahuna
Timur di Kabupaten Kepulauan
Sangihe. http://fkm.unsrat.ac.id/wpcontent/
uploads/2014/11/Artikel-
Tasya-saharieng.pdf
Riyanti, Syarif. 2011. mekanisme penularan
tuberkulosis(online)
http://keperawatanku.blogspot.com/20
10/08/kewaspadaan-universaluniversal.
html
Rosiana Anggie Mareta. 2013. Hubungan
Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan
Kejadian Tuberkulosis Paru. Unnes
Journal of Public Health UJPH 2 (1)
Ryana Ayu Setia Kurniasari. 2012. Faktor
Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di
Kecamatan Baturetno Kabupaten
Wonogiri. Media Kesehatan
Masyarakat Indonesia, Vol.11/No.2,
Oktober 2012
Setiawan Dwi Antoro. 2012 Hubungan Faktor
Lingkungan Fisik Rumah dan
Respons Terhadap Praktik Pengobatan
Strategi DOTS Dengan Penyakit Tb
Paru di Kecamatan Tirto Kabupaten
Pekalongan Tahun 2010. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol.
11 No. 1 / April 2012
Suharjana B., Kristiana, 2005, Pelaksanaan
Penemuan Penderita Tuberkulosis di
Puskesmas Kabupaten Sleman,
Yogyakarta, KMPK UGM.
Suharyono. 2008. Diare akut Klinik dan
Laboratorik. Rhineka Cipta. Jakarta.
Suliha, Uha, 2002. Pendidikan Kesehatan :
Pendidikan Kesehatan, Jakarta, EGC.
Umar Fahmi Achmadi, 2008. Manajemen
Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta, UIPress,

Downloads

Published

2017-12-31