PENGARUH BERBAGAI JENIS ATRAKTAN PADA LETHAL OVITRAP TERHADAP NYAMUK YANG TERPERANGKAP DI KELURAHAN KA RANGKLESEM KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016
Abstract
Latar Belakang di Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas
telah terjadi 20 kasus DBD pada tahun 2015. Pengendalian vektor penyakit DBD selama ini
dititikberatkan pada pengendalian kimia yang mana dapat berdampak pada lingkungan. Salah satu
pengendalian yang aman yaitu menggunakan lethal ovitrap dengan berbagai jenis atraktan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis atraktan pada Iethal ovitrap terhadap
jumlah nyamuk yang terperangkap. Penelitian eksperimen digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan quasi ekperimental design dengan design penelitian quasi time series design selama 14
hari sejak lethal ovitrap diletakkan . Hasil penelitian didapatkan 71 ekor nyamuk (97%) pada lethal
ovitrap yang berisi atraktan air rendaman jerami, 3 ekor nyamuk (3%) pada lethal ovitrap yang berisi
air setempat dan pada atraktan air rendaman gula tidak terdapat nyamuk satupun. Hal itu berarti
dari ketiga atraktan tersebut air rendaman jerami yang memiliki daya tarik lebih kuat bagi nyamuk.
Simpulan penelitian ada perbedaan jumlah nyamuk yang terperangkap pada lethal ovitrap
berdasarkan jenis atraktan. Sebaiknya air rendaman jerami sebagai atraktan dalam lethal ovitrap
untuk menarik nyamuk dibandingkan dengan atraktan air setempat dan air rendaman gula.
telah terjadi 20 kasus DBD pada tahun 2015. Pengendalian vektor penyakit DBD selama ini
dititikberatkan pada pengendalian kimia yang mana dapat berdampak pada lingkungan. Salah satu
pengendalian yang aman yaitu menggunakan lethal ovitrap dengan berbagai jenis atraktan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis atraktan pada Iethal ovitrap terhadap
jumlah nyamuk yang terperangkap. Penelitian eksperimen digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan quasi ekperimental design dengan design penelitian quasi time series design selama 14
hari sejak lethal ovitrap diletakkan . Hasil penelitian didapatkan 71 ekor nyamuk (97%) pada lethal
ovitrap yang berisi atraktan air rendaman jerami, 3 ekor nyamuk (3%) pada lethal ovitrap yang berisi
air setempat dan pada atraktan air rendaman gula tidak terdapat nyamuk satupun. Hal itu berarti
dari ketiga atraktan tersebut air rendaman jerami yang memiliki daya tarik lebih kuat bagi nyamuk.
Simpulan penelitian ada perbedaan jumlah nyamuk yang terperangkap pada lethal ovitrap
berdasarkan jenis atraktan. Sebaiknya air rendaman jerami sebagai atraktan dalam lethal ovitrap
untuk menarik nyamuk dibandingkan dengan atraktan air setempat dan air rendaman gula.
Keywords
atraktan, dan lethal ovitrap
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i3.3107
Article Metrics
Abstract view : 265
Download PDF : 570
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License