STUDI KOMPARASI JUMLAH MIKROORGANISME PADA BUS AC DAN NON AC EKONOMI JURUSAN PURWOKERTO-YOGYAKARTA TAHUN 2015
Abstract
Bus merupakan angkutan umum yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya untuk memperlancar
mobilitas dari satu kota ke kota yang lain. Untuk kenyamanan penumpang selama perjalanan, digunakan Air Conditioner (AC) sebagai penyejuk dan penghawaan ruangan. Salah satu media yang berperan dalam penularan dan penyebaran penyakit adalah udara. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui jumlah mikroorganisme udara pada bus AC dan non AC, kondisi kebersihan ruangan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan Crosssectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sebanyak 8 sampel. Hasil penelitian jumlah mikroorganisme udara tertinggi pada bus AC adalah 4.790.000 CFU/m³, sedangkan terendah adalah 2.750 CFU/m³, Untuk bus non AC tertinggi 57.500 CFU/m³, dan terendah 30.000 CFU/m³. Analisis menggunakan uji t- test didapat 0,044. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan jumlah mikroorganisme udara pada bus AC dan non AC ekonomi jurusan Purwokerto – Yogyakarta. Untuk mengurangi jumlah mikroorganisme udara sesuai dengan hasil yang diperoleh, maka perlu dilakukan pembersihan dan pencucian bus secararutin minimal setelah bus beroperasi. Pengecekan sarana yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan penumpang, termasuk pengecekan AC secara berkala pada bus. Sebaiknya penumpang tidak merokok dan tetap menjaga kebersihan selama perjalanan.
mobilitas dari satu kota ke kota yang lain. Untuk kenyamanan penumpang selama perjalanan, digunakan Air Conditioner (AC) sebagai penyejuk dan penghawaan ruangan. Salah satu media yang berperan dalam penularan dan penyebaran penyakit adalah udara. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui jumlah mikroorganisme udara pada bus AC dan non AC, kondisi kebersihan ruangan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan Crosssectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sebanyak 8 sampel. Hasil penelitian jumlah mikroorganisme udara tertinggi pada bus AC adalah 4.790.000 CFU/m³, sedangkan terendah adalah 2.750 CFU/m³, Untuk bus non AC tertinggi 57.500 CFU/m³, dan terendah 30.000 CFU/m³. Analisis menggunakan uji t- test didapat 0,044. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan jumlah mikroorganisme udara pada bus AC dan non AC ekonomi jurusan Purwokerto – Yogyakarta. Untuk mengurangi jumlah mikroorganisme udara sesuai dengan hasil yang diperoleh, maka perlu dilakukan pembersihan dan pencucian bus secararutin minimal setelah bus beroperasi. Pengecekan sarana yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan penumpang, termasuk pengecekan AC secara berkala pada bus. Sebaiknya penumpang tidak merokok dan tetap menjaga kebersihan selama perjalanan.
Keywords
mikroorganisme; bus ekonomi
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v35i1.3085
Article Metrics
Abstract view : 231
Download PDF : 233
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License