PENGARUH PERASAN DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP DAYA HINGGAP NYAMUK Aedes aegypti DI LOKA LITBANG P2B2 CIAMIS TAHUN 2015
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia menjadi masalah kesehatan masyarakat dan merupakan
penyakit endemis hampir di seluruh provinsi. Salah satu alternatif yang berpotensi untuk mengendalikan populasi
vektor nyamuk Aedes aegypti adalah menggunakan insektisida. Daun babadotan mengandung saponin, flavanoid,
fenol dan minyak atsiri sehingga dapat dijadikan sebagai insektisida alami. Tujuan penelitian ini adalah
menghitung konsentrasi perasan daun babadotan(Ageratum conyzoides) yang paling efektif sebagai repellent
nyamuk Aedes aegypti. Metode dalam penelitian ini adalah true experimental (eksperimen sesungguhnya) dan data
di analisis menggunakan anova dan post hoc test.Hasil penelitian perasan daun babadotan (Ageratum conyzoides)
menunjukan terdapat perbedaan jumlah nyamuk yang hinggap pada berbagai konsentrasi, konsentrasi 100% pada
jam kedua mempunyai daya proteksi sebesar 96,96% dan nilai signifikasi 0,000 (<0,005) yang berarti terdapat
perbedaan jumlah nyamuk hinggap pada berbagai konsentrasi perasan yang digunakan.Berdasarkan hasil tersebut,
terlihat bahwa perasan daun babadotan (Ageratum conyzoides) dapat digunakan sebagai penolak nyamuk Aedes
aegypti. Di sarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan uji lanjutan seperti repellent perasan babadotan diganti
menjadi ekstrak dan hanya menguji efektifitas kandungan minyak atsiri sebagai daya tolak nyamuk.
penyakit endemis hampir di seluruh provinsi. Salah satu alternatif yang berpotensi untuk mengendalikan populasi
vektor nyamuk Aedes aegypti adalah menggunakan insektisida. Daun babadotan mengandung saponin, flavanoid,
fenol dan minyak atsiri sehingga dapat dijadikan sebagai insektisida alami. Tujuan penelitian ini adalah
menghitung konsentrasi perasan daun babadotan(Ageratum conyzoides) yang paling efektif sebagai repellent
nyamuk Aedes aegypti. Metode dalam penelitian ini adalah true experimental (eksperimen sesungguhnya) dan data
di analisis menggunakan anova dan post hoc test.Hasil penelitian perasan daun babadotan (Ageratum conyzoides)
menunjukan terdapat perbedaan jumlah nyamuk yang hinggap pada berbagai konsentrasi, konsentrasi 100% pada
jam kedua mempunyai daya proteksi sebesar 96,96% dan nilai signifikasi 0,000 (<0,005) yang berarti terdapat
perbedaan jumlah nyamuk hinggap pada berbagai konsentrasi perasan yang digunakan.Berdasarkan hasil tersebut,
terlihat bahwa perasan daun babadotan (Ageratum conyzoides) dapat digunakan sebagai penolak nyamuk Aedes
aegypti. Di sarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan uji lanjutan seperti repellent perasan babadotan diganti
menjadi ekstrak dan hanya menguji efektifitas kandungan minyak atsiri sebagai daya tolak nyamuk.
Keywords
Repellent, Aedesagypti , Daun Babadotan (Ageratum conyzoides) dan kesehatan lingkungan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v34i4.3042
Article Metrics
Abstract view : 311
Download PDF : 464
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License