Efektivitas Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Biokoagulan dalam Penurunan Kadar Fosfat pada Air Limbah Laundry
Abstract
Nilai ambang batas kadar fosfat air limbah industri sabun dan detergen sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 sebesar 2 mg/L. Kadar fosfat pada air limbah laundry yang berlebih dapat menyebabkan eutrofikasi. Pengukuran pendahuluan oleh peneliti menggunakan Hydrotest – 1000 terhadap salah satu limbah laundry, diperoleh hasil bahwa air limbah tersebut mengandung fosfat yang yang tinggi yaitu sebesar 22 mg/L. Koagulasi – flokulasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar fosfat. Serbuk biji kelor sebagai biokoagulan merupakan pilihan alternatif dalam rangka mengurangi penggunaan bahan sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk biji kelor sebagai biokoagulan dalam penurunan kadar fosfat air limbah laundry dengan dosis yang bervariasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah quacy experiment dengan metode non equivalent group control pre-post test design. Analisis hasil penelitian dengan uji One Way ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelima variasi dosis serbuk biji kelor dalam menurunkan kadar fosfat air limbah laundry. Terdapat salah satu dosis yang memiliki kemampuan lebih baik dalam penurunan kadar fosfat air limbah laundry yaitu dosis 50 mg/L. Efektivititas penurunan kadar fosfat tertinggi terjadi pada dosis 50 mg/L sebesar 52,45%. Disarankan agar melakukan penelitian lain dengan variasi dosis serbuk biji kelor yang berbeda dan menambah waktu pengendapan flok setelah proses koagulasi – flokulasi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. 55.
Indriyasari, E. (2021). Identifikasi BakteRI Bacillus sp. Sebagai Pengurai Bahan Pencemar Organik Air Limbah Domestik Di Pulau Kodingareng Kota Makassar. Makassar. Universitas Hasanuddin. In Pesquisa Veterinaria Brasileira (Vol. 26, Issue 2). http://www.ufrgs.br/actavet/31-1/artigo552.pdf
Stefhany, C. A., Sutisna, M., & Pharmawati, K. (2013). Fitoremediasi Phospat dengan Menggunakan Tumbuhan Eceng Gongok (Eichhornia crassipes) Pada Limbah Cair Industri Kecil Pencucian Pakaian (Laundry). Bandung. Itenas Bandung. Reka Lingkungan ©Teknik Lingkungan Itenas | No Fitoremediasi Phospat Dengan Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Pada Limbah Cair Industri Kecil Pencucian Pakaian (Laundry), 1(1), 13–23.
Juherah. (2018). Pengolahan Limbah Cair Dengan Elektrokogulasi Dalam Menurunkan Kadar Fosfat (PO4) Pada Limbah LaundrY. Makassar. Poltekkes Kemenkes Makassar. Bitkom Research, 63(2).
Andriani, F. (2017). Efektivitas PAC (Poly Aluminium Chloride) Dalam Menurunkan Kadar Fosfat Pada Limbah Cair Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 659–665.
Rusydi, A. F. (2017). Pengolahan Air Limbah Tekstil Melalui Proses Koagulasi - Flokulasi Dengan Menggunakan Lempung Sebagai Pengumbang Partikel Tersuspensi. Bandung. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Riwu, N. A. (2019). Studi Tingkat Penurunan Kandungan Bod Dan Ph Pada Limbah Jasa Laundry Dengan Menggunakanserbuk Biji Kelor (Moringa Oliefera). https://core.ac.uk/download/pdf/236674561.pdf
Lenggo, U. (2016). Studi Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC), Ferric Chloride (FeCl3), Aluminium Sulphate (Al2(SO4)3) dan Biji Kelor (Moringa oleifera) Dalam Menyisihkan Kekeruhan Air Baku Air Minum. Skripsi. Padang. Universitas Andalas.
Simbolon, A. M. (2021). Suistainable Industry: Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (A. M. Simbolon (ed.); I). Yogyakarta. ANDI.
Andriansyah, D. M. (2020). Potensi Bahan Koagulan PAC (Poly Aluminium Chloride) Untuk Beberapa Sungai Di Wilayah Yogyakarta. Yogyakarta. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
N.R.M, A. A. (2021). The Effectiveness of Moringa oleifera L. Seeds as A Biocoagulant in Reducing Liquid Waste of The Soft Drink Industry. 42–52.
Anggraeni, W. E. (2018). Fitoremediasi Phospat dengan Pemanfaatan Tanaman Kangkung Air (Ipomoea Aquatica Forsk.) Ditinjau dari jumlah dan waktu tinggal (Studi Kasus Pada Limbah Cair Industri Kecil Laundry). Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang. Skripsi, 7–26.
Yuliastri, I. Y. (2010). Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera). 1–84. Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012. 3(September), 1-47.
Hermida, L., Agustian, J., & Kurniasari, B. (2021). Penggunaan Ekstrak Biji Kelor sebagai Biokoagulan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry. Bandar Lampung. Universitas Lampung. Jurnal Teknologi Dan Inovasi Industri, 02(02), 028–034.
Aboagye, G., Navele, M., & Essuman, E. (2021). Protocols for Assessing Antibacterial and Water Coagulation Potential of Moringa oleifera Seed Powder.
DOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v43i4.12431
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License