Gambaran perilaku tentang penanggulangan kejadian penyakit menular di wilayah yang berpotensi kekeringan.

Suhardono Suhardono

Abstract


Latar belakang : Salah satu faktor penyebab kejadian kekeringan adalah faktor meteorologi yakni pengaruh dari iklim. Efek tidak langsung yang ditimbulkan akibat perubahan iklim yang  tidak menentu berhubungan dengan penyakit menular seperti diare, demam berdarah (DBD) dan ISPA yang disebabkan transmisi makanan, air dan kebersihan lingkunagn yang erat kaitannya dengan bencana kekeringan. Faktor -faktor yang berkaitan dengan penyakit diare, DBD dan ISPA terdiri dari lingkungan, higiene individu, ketersediaan air bersih, kebersihan makanan, perilaku membuang kotoran atau tinja, dan ketersediaan jamban. Ada beberapa desa di Kecamatan Cepu, Randublatung, Kunduran, Ngawen, Sambong, Jiken, Banjarejo, Jati, Jepon yang rawan kekeringan sehingga penyakit diare, DBD dan ISPA mudah terjadi dimasyarakat. Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan perilaku pencegahan penyakit diare, DBD dan ISPA pada waktu musim kering di Kabupaten Blora. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. dan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hasil uji korelasi variabel karakteristik, pengetahuan  masyarakat di wilayah  yang berpotensi kekeringan di Kabupaten Blora dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit menular dengan pendekatan cross sectional.. Hasil: Dari 4 veriabel bebas yang berhubungan secara signifikan dengan variabel terikat, semua variabel berpengaruh dengan besarnya kemungkinan pengaruh adalah 0,000, P value < 0,05.yang artinya tiap-tiap variable mempunyai pengaruh yang kuat terhadap variable terikat yaitu dengan perilaku tentang penanggulangan kejadian penyakit menular di wilayah yang berpotensi kekeringan.

 

Kata Kunci: penyakit menular, potensi kekeringan, perilaku


Full Text:

PDF

References


Ashraf, M.A. dan Azad, M.A.K. (2015) “Gender Issues in Disaster: Understanding the Relationships of Vulnerability, Preparedness and Capacity,” Environment and Ecology Research, 3(5).

C, V.M.C. et al. (2018) “The Role of Gender in Preparedness and Response Behaviors towards Flood Risk in Serbia,” Int. J. Environ. Res. Public Health, 15(12).

Khorram-Manesh, A. (2017) “Youth Are Our Future Assets in Emergency and Disaster Management,” Bull. Emerg. trauma, 5.

Martono, Ferry, E. dan Kamaruddin, N. (2020) “Penguatan Desa Tangguh Bencana melalui Optimalisasi Pemuda pada Penanganan Triase Kuning Menggunakan Metode Andragogi Pra Bencana,” Media Karya Kesehatan, 3(1).

MR, Amri. (2016) RISIKO BENCANA INDONESIA. Diedit oleh R. Jati dan A. MR. Jakarta.

N, Amri. et al. (2017) “Health impact of chennai floods 2015: Observations in a medical relief camp,” Int J Health Syst Disaster Manage, 5(2), hal. 46–48. doi:10.4103/ijhsdm.ijhsdm_5_17.

Prasetyo, D.A., Suprayogi, A. dan Haniah (2018) “Analisis Lokasi Rawan Bencana Kekeringan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Blora,” Jurnal Geodesi Undip, 7(4).

S, Notoatmojo. (2012) Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Triyono, A. et al. (2024) “Hubungan Karakteristik Demografi Terhadap Pengetahuan SIBAT Di Bantaran Sungai Bengawan Solo,” Jurnal J Sikep, 5(1).

Waskito, H. (2008) “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gangguan Pendengaran Sensorineural Pekerja Perusahaan Minyak,” Kesmas: National Public Health Journal, 2(5), hal. 215. doi:10.21109/kesmas.v2i5.253.




DOI: https://doi.org/10.31983/j-sikep.v5i2.12157

Article Metrics

Abstract view : 105
Download PDF : 8

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Studi Keperawatan  (e-ISSN: 2722-9289), is published by Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Jl. Gatot Subroto No.119, Kajangansawan, Sonorejo, Kec. Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah 58213


Flag Counter