FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

Authors

  • Belliya Yulis Rahmadani Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
  • Muhammad Choiroel Anwar Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i4.3126

Keywords:

Lingkungan, perilaku, Demam berdarah dengue (DBD)

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Puskesmas Purwokerto Selatan merupakan daerah
dengan jumlah kasus DBD tertinggi di wilayah Kabupaten Banyumas, pada tahun 2015 berjumlah 92 kasus..
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko lingkungan dan perilaku dengan kejadian penyakit
DBD di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain studi
Case Control, jumlah sampel kasus sejumlah 34 kasus dan 34 kontrol. Variabel yang diteliti meliputi keberadaan
jentik, jenis TPA, warna TPA, keberadaan tanaman sekitar rumah, ventilasi, mobilitas, kebiasaan menggantung
pakaian, kebiasaan tidur siang, dan kebiasaan menggunakan repellent. Analisis yang digunakan yaitu Data yang
diperoleh dianalisis ke dalam analisis univariat, bivariat dengan uji Chi-square (X2) dan multivariat dengan
menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian
DBD yaitu variabel kebiasaan menggantung pakaian (p = 0,033 ; OR = 4,942). Hasil analisis multivariat diketahui
variabel yang berpengaruh besar/ dominan berhubungan dengan kejadian penyakit DBD adalah variabel
kebiasaan menggantung pakaian (p = 0,011). Simpulan penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan
kejadian penyakit DBD yaitu variabel kebiasaan menggantung pakaian. Variabel yang berpengaruh dominan
adalah variabel kebiasaan menggantung pakaian. Disarankan bagi pihak puskesmas Purwokerto Selatan dan kader
kesehatan untuk Meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD

References

Anif Budiyanto, 2012, Perbedaan Warna
Kontainer Berkaitan dengan Keberadaan
Jentik Aedes aegypti di Sekolah Dasar,
Loka Litbang P2B2 Baturaja.
Ardha Dinata, dkk, 2012, Karakteristik
Lingkungan Fisik, Biologi, dan Sosial di
Daerah Endemis DBD kota Banjar tahun
2011, Jurnal Ekologi Kesehatan: Vol. 11
No 4.
Aryu Chandra, 2010, Demam Berdarah Dengue :
Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor
risiko Penularan, Aspirator Vol. 2 No. 2
Tahun 2010 : 110-119.
Akhsin Zukoni, 2010, Parasitologi, Yogyakarta :
Anggota IKAPI.
Arcole, Magatan, 1996, Mewaspadai Demam
Berdarah dan Berbagai Macam Demam
Lainnya, Solo: Toko Buku Agency.
Cecep Dani Sucipto, 2011, Vektor Penyakit
Tropis. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Departemen Kesehatan R.I, Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (DIT . JEN. PP & PL), 2007 a,
Survai Entomologi Demam Berdarah
Dengue, Jakarta : DIT .JEN. PP & PL.
(________________________),2007 b, Ekologi
dan Aspek Perilaku Vektor, Jakarta :
DIT .JEN. PP & PL.
Endo Dardjito, dkk, Beberapa Faktor Risiko yang
Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Kabuapaten Banyumas, Jurnal : Media
Litbang Kesehatan Volume XVIII Nomor
3 Tahun 2008 : 126 – 136.
Fauzan Ma’aruf, 2011, Hubungan Lingkungan
dengan Kejadian Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten
Banyumas tahun 2011, Purwokerto :
Kemenkes RI Politeknik Kesehatan
Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto
Genis Ginanjar, 2007, Apa yang Dokter Anda
Tidak Katakan Tentang Demam Berdarah
Edisi 1, Bandung : Bintang Pustaka.
Isnawanty Kundji, 2013, Deskripsi Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Penderita Penyakit
Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di
Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Biru
Kecamatan Telaga Biru Kabupaten
Gorontalo, Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan
Keolahragaan Universitas Negeri
Gorontalo
Jasrida yunita, dkk, 2012, Pengaruh Perilaku
Masyarakat Dan Kondisi Lingkungan
Terhadap Kejadian Demam Berdarah
Dengue (DBD), Jurnal Kesehatan
Komunitas, Vol. 1 No. 4 Mei 2012 : 193 –
198
Juli Soemirat Slamet, 2009, Kesehatan Ligkungan,
Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Kementerian Kesehatan Indonesia, 2014, Modul
Pengendalian Demam Berdarah Dengue,
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Mustazahid Agfadi Wirayoga, 2013, Hubungan
Kejadian Demam Berdarah Dengue
Dengan Iklim di Kota Semarang Tahun
2011 – 2016, Semarang : Universitas
462
Negeri Semarang Jurusan Kesehatan
Masyarakat
Nita Prasasti, 2013, Asosiasi antara jenis tempat
penampungan air dan Kejadian Demam
Berdarah Dengue di Wilayah Kota
Surakarta,
(http://jurnal.fk.uns.ac.id/index.php/Nexus-
Kedokteran-Komunitas/article/view/256,
diakses 16 Juni 2015 pukul 11.22)
Pramudiyo Teguh Sucipto, dkk, 2015, Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
dan Jenis Serotipe Virus Dengue Di
Kabupaten Semarang, Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia Vol. 14 No. 2/
Oktober Tahun 2015 : 51- 56
Riza Berdian Tamza, 2013, Hubungan Faktor
Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian
Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim
Kota Bandar Lampung, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Volume 2 Nomor 2 April
Tahun 2013.
Sembel, T.D, 2009, Entomologi Kedokteran,
Jogjakarta : Andi
Shinta Kusumaningtyas, 2011, Hubungan Kondisi
Fisik dan Keberadaan Jentik Aedes
aegypti dalam kontainer Kejadian Dengue
Haemmorhagic Fever (DHF) di Wilayah
Kerja Puskesmas Blora,
(http://eprints.undip.ac.id/32791/ , diakses
29 Desember 2015 pukul 19.25)
Sitio Anton, 2008, Hubungan Perilaku Tentang
Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan
Kebiasaan Keluarga Dengan Kejadian
Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan
Medan Perjuangan Kota Medan Tahun
2008, Semarang : Universitas Diponegero
Soedarto, 2009, Penyakit Menular di Indonesia.
Jakarta : Sagung Seto.
Soedarto, 2003, Zoonosis Kedokteran, Surabaya :
Airlangga University Press.
Soegeng Soegijanto, 2006, Demam Berdarah
Dengue Edisi 2, Surabaya: Airlangga
University Press.
Sofia, dkk, 2014, Hubungan Kondisi Lingkungan
Rumah dan Perilaku Keluarga dengan
Kejadian Demam Berdarah Dengue Di
Kabupaten Aceh Besar, Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia Vol. 13 No. 1 /
April 2014 : 30 -38..
(http://etd.eprints.ums.ac.id/5966/1/J41005
0022.PDF, di akses 13 Juni pukul 16.31)
Sutaryo, 2005, Dengue, Yogyakarta : Medika FK
UGM.
Wahyu Mahardika, 2009, Hubungan antara
Perilaku Kesehatan dengan Kejadian
Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Wilayah Kerja Puskesmas Cepiring
Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal
Tahun 2009, Semarang : Universitas
Negeri Semarang.
Widia Eka Wati, 2009, Beberapa Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Demam
Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan
Ploso Kecamatan Pacitan Tahun 2009,
(http://etd.eprints.ums.ac.id/5966/1/J41005
0022.PDF, di akses 13 Juni pukul 16.31)
Widiyono, 2008, Penyakit Tropis Epidemiologi,
Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya, Jakarta : Erlangga.
Wisfer, dkk, 2014, Hubungan Jumlah Penghuni,
Tempat Penampungan Air Keluarga
dengan Keeradaan Larva Aedes aegypty di
Wilayah Endemis DBD Kota Makasar,
Makasar : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Unhas.
World Health Organization (WHO), 2002,
Panduan Lengkap Pencegahan &
Pengendalian & Demam Berdarah,
Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Zahara Fadila, dkk, 2015, Bioekologi vektor
demam berdarah dengue (DBD) serta
deteksi virus dengue pada Aedes aegypti
(Linnaeus) dan Ae. albopictus (Skuse)
(Diptera: Culicidae) di kelurahan endemik
DBD Bantarjati, Kota Bogor, Jurnal
Entomologi indonesia Vol. 12 No. 1 Maret
Tahun 2015 : 31–38

Downloads

Published

2017-12-31