FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016
Abstract
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Puskesmas Purwokerto Selatan merupakan daerah
dengan jumlah kasus DBD tertinggi di wilayah Kabupaten Banyumas, pada tahun 2015 berjumlah 92 kasus..
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko lingkungan dan perilaku dengan kejadian penyakit
DBD di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain studi
Case Control, jumlah sampel kasus sejumlah 34 kasus dan 34 kontrol. Variabel yang diteliti meliputi keberadaan
jentik, jenis TPA, warna TPA, keberadaan tanaman sekitar rumah, ventilasi, mobilitas, kebiasaan menggantung
pakaian, kebiasaan tidur siang, dan kebiasaan menggunakan repellent. Analisis yang digunakan yaitu Data yang
diperoleh dianalisis ke dalam analisis univariat, bivariat dengan uji Chi-square (X2) dan multivariat dengan
menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian
DBD yaitu variabel kebiasaan menggantung pakaian (p = 0,033 ; OR = 4,942). Hasil analisis multivariat diketahui
variabel yang berpengaruh besar/ dominan berhubungan dengan kejadian penyakit DBD adalah variabel
kebiasaan menggantung pakaian (p = 0,011). Simpulan penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan
kejadian penyakit DBD yaitu variabel kebiasaan menggantung pakaian. Variabel yang berpengaruh dominan
adalah variabel kebiasaan menggantung pakaian. Disarankan bagi pihak puskesmas Purwokerto Selatan dan kader
kesehatan untuk Meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD
dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Puskesmas Purwokerto Selatan merupakan daerah
dengan jumlah kasus DBD tertinggi di wilayah Kabupaten Banyumas, pada tahun 2015 berjumlah 92 kasus..
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko lingkungan dan perilaku dengan kejadian penyakit
DBD di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain studi
Case Control, jumlah sampel kasus sejumlah 34 kasus dan 34 kontrol. Variabel yang diteliti meliputi keberadaan
jentik, jenis TPA, warna TPA, keberadaan tanaman sekitar rumah, ventilasi, mobilitas, kebiasaan menggantung
pakaian, kebiasaan tidur siang, dan kebiasaan menggunakan repellent. Analisis yang digunakan yaitu Data yang
diperoleh dianalisis ke dalam analisis univariat, bivariat dengan uji Chi-square (X2) dan multivariat dengan
menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian
DBD yaitu variabel kebiasaan menggantung pakaian (p = 0,033 ; OR = 4,942). Hasil analisis multivariat diketahui
variabel yang berpengaruh besar/ dominan berhubungan dengan kejadian penyakit DBD adalah variabel
kebiasaan menggantung pakaian (p = 0,011). Simpulan penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan
kejadian penyakit DBD yaitu variabel kebiasaan menggantung pakaian. Variabel yang berpengaruh dominan
adalah variabel kebiasaan menggantung pakaian. Disarankan bagi pihak puskesmas Purwokerto Selatan dan kader
kesehatan untuk Meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD
Keywords
Lingkungan, perilaku, Demam berdarah dengue (DBD)
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i4.3126
Article Metrics
Abstract view : 744
Download PDF : 6450
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License