FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI SUHU DAN KELEMBABAN RUANG KELUARGA DI DUSUN KOTAYASA DESA KOTAYASA KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

Authors

  • Dian Ernawati Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
  • Asep Tata Gunawan Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i4.3124

Keywords:

suhu dan kelembaban

Abstract

Ruang keluarga harus sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk
meningkatkan produktifitas. Kondisi fisik lingkungan ruang keluarga yang tidak memenuhi syarat
dapat menyebabkan gangguan penyakit. Data jenis penyakit tahun 2015 di wilayah Puskesmas II
Sumbang menunjukkan jumlah penderita yang tertinggi adalah penyakit ISPA (4.183 orang),
terbanyak berada di Desa Kotayasa (1.151 orang).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi suhu dan kelembaban ruang keluarga di Dusun Kotayasa, Desa Kotayasa, kecamatan
Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi langsung, pengukuran dan perhitungan.
Kondisi suhu ruang keluarga yang memenuhi syarat 68,9%,yang tidak memenuhi 31,1%.
Kondisi kelembaban yang memenuhi syarat 54,4%, yang tidak memenuhi 45,6%. Ada hubungan yang
bermakna antara jenis lantai dengan suhu dan kelembaban, luas ventilasi dengan suhu tidak ada
hubungan sedangkan dengan kelembaban ada hubungan, pencahayaan dengan suhu dan kelembaban
tidak ada hubungan, ada hubungan jenis dinding dengan suhu dan kelembaban, kepadatan penghuni
tidak ada hubungan yang bermakna dengan suhu dan kelembaban.

References

Azrul Azwar, 1990, Pengantar Ilmu Kesehatan
Lingkungan, Jakarta: Mutiara Sumber
Widya
Moeliono, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Penerbit : Balai Pustaka
Frick Heinz, 1993, Ilmu Konstruksi Bangunan I,
Jakarta: Penerbit Kanisius
Benyamin lakitan, 1994, Dasar-Dasar Klimatologi,
Jakarta: Raja Grafindo persada
Nur Achmad Yusup dan Lilis Sulistyorini, 2005,
Hubungan Sanitasi Rumah Secara Fisik dengan
Kejadian ISPA pada Balita,
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/Analis/a
rticle/view/298/323, diakses tanggal 10 Pebruari
2016 pukul 19.30 WIB
Tulus Aji Yuwono,2008 , Faktor-Faktor Lingkungan
Fisik Rumah yang Berhubungan dengan
Kejadian Pneumonia pada Anak Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Kawunganten
Kabupaten Cilacap, Semarang : Program
Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro
Vita Ayu Oktaviani, 2009, Hubungan antara Sanitasi
Fisik Rumah dengan Kejadian Infeksi
Saluran Atas (ISPA) pada Balita di Desa
Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten
Boyolali, Surakarta : Program Studi
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta
P2KP, 2010, Tentang Rumah Sehat,
http://www.pnpmperkotaan.org/.asp?
mid=3049&catid=2&, diakses tanggal 7
Pebruari 2016 pukul 21.10 WIB
Aris Santjaka, 2011, Statistik untuk Penelitian
Kesehatan, Jokjakarta: Nuha Medika
, 2011, Aplikasi SPSS untuk Analisa Data
penelitian kesehatan, Jokjakarta : Nuha
Medika
Depkes RI, 2011, Per Men Kes RI Nomor :
1077/Menkes/Per/V/2011, tentang Pedoman
Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah,
Jakarta: Depkes RI
Ajeng Ritzki Pitakasari, 2012, Perubahan Iklim,
Waspadai Penyakit ISPA
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/
diakses tanggal 7 Pebruari 2016 pukul 21.00
WIB
Tri Cahyono, 2014, Pedoman Penulisan Proposal
Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah/Skripsi
(Edisi Revisi Ke Tiga),Purwokerto : Jurusan
Kesehatn Lingkungan Purwokerto
Hanifah Shalihah, 2016, Suhu dan Kelembaban,
http://besta-indonesia.academia.edu/,
diakses tanggal 7 Pebruari 2016 pukul 21.30
WIB
Tika Nurlaylilatifah, 2016, Teori Ultraviolet,
http://www.academia.edu/9950096, diakses

Downloads

Published

2017-12-31