ANALISIS HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TB PARU DI WILAYAH PUSKESMAS II AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016
DOI:
https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i4.3121Keywords:
Fisik Rumah, TB ParuAbstract
Jumlah suspek TB paru di Kabupaten Banyumas Tahun 2014 sebanyak 1.454 kasus dan terdiagnosisBTA + sebanyak 1.991 kasus yang lebih banyak dibandingkan jumlah suspek. Tujuan umum
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah (jenis lantai, luas ventilasi,
pencahayaan alami, kepadatan hunain) terhadap kejadian penyakit TB Paru di wilayah Puskesmas II
Ajibarang Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan
pendekatan case control study di wilayah Puskesmas II Ajibarang Kabupaten Banyumas Propinsi
Jawa Tengah. Populasi penelitian mencakup semua penderita TB Paru yang ada di wilayah
Puskesmas II Ajibarang, berjumlah 48 penderita pada tahun 2014 - 2015. Sampel dalam penelitian
ini berjumlah 96 orang, terdiri dari kelompok kasus berjumlah 48 orang dan kelompok kontrol
berjumlah 48 orang yang dihitung dengan teknik purposive sampling, Hasil penelitian menyatakan
bahwa jenis lantai rumah sebagian besar kedap air yaitu 63 rumah (65,6%), luas ventilasi memenuhi
syarat yaitu 55 rumah (57,3%), pencahayaan alami memenuhi syarat yaitu 75 rumah (78,1%) dan
kepadatan huniannya memenuhi syarat yaitu 76 rumah (79,2%). Ada hubungan antara jenis lantai (p
value = 0,018; OR = 2,846), luas ventilasi (p value = 0,023; OR = 2,600), pencahayaan alami (p
value = 0,026; OR = 3,182) dan kepadatan hunian (p value = 0,003; OR = 5,500) dengan kejadian
TB Paru di Wilayah Puskesmas II Ajibarang Tahun 2015. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada
hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru. Penelitian ini perlu dikembangkan
lebih lanjut dengan meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian TB paru dari aspek
perilaku keluarga penderita TB paru.
References
Achmadi, U.F., 2010. Manajemen Penyakit
Berbasis Wilayah. Jakarta.Universitas
Indonesia-Press.
Amin, Muhamad / Hood Alsagaff, 1989,
Pengantar Ilmu Penyakit Paru,
Surabaya. Air Langga Univ.Press
Annies, 2006. Manajemen Berbasis
Lingkungan; Solusi Mencegah dan
Menanggulangi Penyakit Menular.
Jakarta, Elex Media Komputindo,
Arikunto.S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Jakarta. Rineka
Cipta.
Bahar , Asril , 1990 , Ilmu Penyakit Dalam,
Tuberkulosis Paru, Jakarta. Balai
Penerbit FKUI
Bastaman Basuki, 2001, Aplikasi metode
kasus kontrol, Kedokteran Komunikasi,
Jakarta.Fakultas Kedokteran. UI Press.
Departemen Kesehatan RI., 2008, Pedoman
Nasional Penanggulangan
Tubeculosis, Jakarta. Departemen
Kesehatan RI.
--------------------------------------., 2002,
Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkolosis, Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
--------------------------------------., 2001,
Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkolosis, Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
--------------------------------------, 1999,
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
829 / Menkes / SK / VII / 1999, tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan,
Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1986,
Pedoman Teknik Pembangunan
Perumahan Sederhana Tidak bersusun,
Jakarta : SK. Menteri Pekerjaan Umum
No. 20/Kep/1986,
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2005,
Pedoman Tenis Penilaian Rumah Sehat
untuk Puskesmas, Semarang.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2000.
Faktor Risiko yang Mempengaruhi
Kesembuhan Pengobatan Penderita TB
Paru di Jawa Tengah Tahun 2000,
Laporan Hasil Penelitian (Tahap II),
Dinkes Prop. Jawa Tengah, Semarang.
Djasio Sanropie, dkk, 1989, Pengawasan
Penyehatan Pemukiman untuk Institusi
Pendidikan Sanitasi Lingkungan,
Jakarta. Pusdiknakes Depkes RI.
Ikeu Nurhidayah, 2007, Hubungan antara
karakteristik lingkungan rumah dengan
kejadian TB. Anak di Kecamatan Paseh
Kabupaten Sumedang. Bandung .
Univversitas Padjajaran, Fakultas Ilmu
Keperawatan Bandung.
John Crofton, Norman Horne, Fred Miller:
2002, Tuberkulosis klinis, Alih Bahasa,
Muherman Harun, Jakarta : Widya
Medika.
Kumar, 2000, “Apa itu TB ?†www.ngo.or.id
Marsum, 2005, Hubungan sanitasi rumah
dengan kejadian TB.Paru di wilayah
kerja Puskesmas Bulu Pesanteren
Kabupaten kebumen Tahun 2005,
Buletin Keslingmas No. 87-88 Tahun
XXV Triwulan III dan IV Juli -
Desember 2005.
Misnadiarly, Simanjuntak, CH., Pudjarwoto,
1990, Pengaruh Faktor gizi dan
Pemberian BCG Terhadap Timbulnya
Penyakit Tuberkulosis Paru, Cermin
Dunia Kedokteran, 63 : 20 -24
Noor, Nur Nasry, 1994, Pengantar
Epidemologi Penyakit Menular, Jakarta
: Rineka Cipta
Notoatmodjo.S, 2003, Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta.
Notoatmodjo. S. 2011. Kesehatan Masyarakat
Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Reksosoebroto, Soebagio, 1978, Hygiene dan
Sanitasi, Jakarta :APK-TS
Soemirat, Juli, 2000, Epidemiologi
Lingkungan, Yogyakarta: Gajah Mada
Univ. Press.
Suyono, 1985, Pokok Bahasan Modul
Perumahan dan Pemukiman, Jakarta:
Pusdiknakes
Berbasis Wilayah. Jakarta.Universitas
Indonesia-Press.
Amin, Muhamad / Hood Alsagaff, 1989,
Pengantar Ilmu Penyakit Paru,
Surabaya. Air Langga Univ.Press
Annies, 2006. Manajemen Berbasis
Lingkungan; Solusi Mencegah dan
Menanggulangi Penyakit Menular.
Jakarta, Elex Media Komputindo,
Arikunto.S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Jakarta. Rineka
Cipta.
Bahar , Asril , 1990 , Ilmu Penyakit Dalam,
Tuberkulosis Paru, Jakarta. Balai
Penerbit FKUI
Bastaman Basuki, 2001, Aplikasi metode
kasus kontrol, Kedokteran Komunikasi,
Jakarta.Fakultas Kedokteran. UI Press.
Departemen Kesehatan RI., 2008, Pedoman
Nasional Penanggulangan
Tubeculosis, Jakarta. Departemen
Kesehatan RI.
--------------------------------------., 2002,
Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkolosis, Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
--------------------------------------., 2001,
Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkolosis, Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
--------------------------------------, 1999,
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
829 / Menkes / SK / VII / 1999, tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan,
Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1986,
Pedoman Teknik Pembangunan
Perumahan Sederhana Tidak bersusun,
Jakarta : SK. Menteri Pekerjaan Umum
No. 20/Kep/1986,
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2005,
Pedoman Tenis Penilaian Rumah Sehat
untuk Puskesmas, Semarang.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2000.
Faktor Risiko yang Mempengaruhi
Kesembuhan Pengobatan Penderita TB
Paru di Jawa Tengah Tahun 2000,
Laporan Hasil Penelitian (Tahap II),
Dinkes Prop. Jawa Tengah, Semarang.
Djasio Sanropie, dkk, 1989, Pengawasan
Penyehatan Pemukiman untuk Institusi
Pendidikan Sanitasi Lingkungan,
Jakarta. Pusdiknakes Depkes RI.
Ikeu Nurhidayah, 2007, Hubungan antara
karakteristik lingkungan rumah dengan
kejadian TB. Anak di Kecamatan Paseh
Kabupaten Sumedang. Bandung .
Univversitas Padjajaran, Fakultas Ilmu
Keperawatan Bandung.
John Crofton, Norman Horne, Fred Miller:
2002, Tuberkulosis klinis, Alih Bahasa,
Muherman Harun, Jakarta : Widya
Medika.
Kumar, 2000, “Apa itu TB ?†www.ngo.or.id
Marsum, 2005, Hubungan sanitasi rumah
dengan kejadian TB.Paru di wilayah
kerja Puskesmas Bulu Pesanteren
Kabupaten kebumen Tahun 2005,
Buletin Keslingmas No. 87-88 Tahun
XXV Triwulan III dan IV Juli -
Desember 2005.
Misnadiarly, Simanjuntak, CH., Pudjarwoto,
1990, Pengaruh Faktor gizi dan
Pemberian BCG Terhadap Timbulnya
Penyakit Tuberkulosis Paru, Cermin
Dunia Kedokteran, 63 : 20 -24
Noor, Nur Nasry, 1994, Pengantar
Epidemologi Penyakit Menular, Jakarta
: Rineka Cipta
Notoatmodjo.S, 2003, Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta.
Notoatmodjo. S. 2011. Kesehatan Masyarakat
Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Reksosoebroto, Soebagio, 1978, Hygiene dan
Sanitasi, Jakarta :APK-TS
Soemirat, Juli, 2000, Epidemiologi
Lingkungan, Yogyakarta: Gajah Mada
Univ. Press.
Suyono, 1985, Pokok Bahasan Modul
Perumahan dan Pemukiman, Jakarta:
Pusdiknakes
Downloads
Published
2017-12-31
Issue
Section
Articles