KOHORT DENSITAS NYAMUK PADA FOGGING FOCUS DI DESA KEDUNGRANDU KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015
DOI:
https://doi.org/10.31983/keslingmas.v35i4.3100Keywords:
Densitas Nyamuk, fogging focusAbstract
Kepadatan nyamuk merupakan jumlah nyamuk yang berhasil ditemukan atau ditangkap denganmenggunakan aspirator, setiap luas wilayah dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas nyamuk sebelum pelaksanaan fogging focus dan setelah pelaksanaa fogging focus .Jenis penelitian ini observasional, Pengumpulan data secara cohort untuk mengikuti perkembangan densitas nyamuk sebelum dan sesudah pelaksanaan fogging focus di Desa Kedungrandu Kecamatan Patikraja. Populasi yaitu total populasi dengan sampel yang akan di ambil rumah dengan radius 200 meter dari titik pengukuran (rumah penderita DBD). Pengukuran dilakukan 4 kali yaitu 2 hari sebelum fogging ke-1, 3 hari setelah fogging ke-1, 3 hari setelah fogging ke-2, dan 6 hari setelah fogging ke-2. Variable pengukuran meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan dan kecepatan angin. Analisis menggunakan uji Anova One Way dengan SPSS 20.0. Hasil penelitian diketahui bahwa densitas nyamuk 2 hari sebelum fogging ke-1 71 ekor dan 6 hari setelah fogging ke-2 24 ekor. Persentase penurunan sebesar 66,1 %. Hasil analisis statistik menunjukan P value = .056 > α 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara densitas nyamuk sebelum pelaksaan fogging dan sesudah pelaksanaan fogging. Hasil pengukuran suhu udara 25,25°C-28,75°C, kelembaban 52%-76% dan pencahayaan 21,25 lux-586 lux. Kesimpulan efek Fogging focus hanya efektif selama 3 hari setelah fogging focus ke-2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin, dan fogging focus dapat di bandingkan efektifitasnya untuk menekan kepadatan nyamuk..
References
Bagyono, Tuntas. 2013. Kunci Praktis Untuk
Metodologi Penelitian Kesehatan PromotifPreventif. Yogyakarta : Penerbit Ombak
Budiyanti, A. 2005. Studi Indeks Larva Nyamuk
Aedes Aegypti dan Hubungannya dengan PSP Masyarakat tentang Penyakit DBD di Kota Palembag Sumatera Selatan .(Online).Tersedia: http://www.Libangdepkes.g o.id/lokbaturaja/dwnload/artikel%20%kontain er%20%202005 (24 Januari 2015)
Depkes RI. 1981. Penanggulangan Fokus Demam
Berdarah. Jakarta : Direktorat Jenderal P3M ____ .1994. Petunjuk Teknis Pemberantasan
Nyamuk Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Ditjen PP dan PL
____ . 2001. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku
Vektor. Jakarta : Ditjen PP dan PL ____ . 2005. Pencegahan dan Pemberantasan
Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
____ . 2007. Modul Pelatihan bagi Pengeolaan
Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta : Ditjen PP dan PL.
____ . 2007. Survai Entomologi Demam Berdarah
Dengue. Jakarta : Ditjen PP dan PL ____ . 2011. Modul Pengendalian Demam
Berdarah Dengue. Jakarta : Ditjen PP dan PL. ____ . 2011. Tata Laksana DBD. (Online).
Tersedia: http://www.depkes.go.id/downloads/ Tata%20Laksana %20DBD.pdf (27 Januari 2016)
____ . 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014.
Jakarta : Kementerian Kesehtan RI Deswara, Primadatu. 2012. Hubungan Kepadatan
Nyamuk Aedes aegypti di Dalam Rumah Dengan Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Masyarakat di Kota
Metro Provinsi Lampung. Skripsi Sarjana pada FKM UI
Dinkes Jawa Tengah. 2012. Profil Dinas Kesehatan
Jawa Tengah tahun 2012. Semarang : Dinas Kesehatan Jawa Tengah
Dinkes Banyumas. 2014. Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas tahun 2014. Banyumas : Dinas Kesehatan Banyumas
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. 2012. Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) Dalam Pengendalian Vektor. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ginanjar, Genis. 2007. Demam Berdarah.
Yogyakarta : B-first Handayani, Lestari dan Suharmiati. 2007. Tanaman
Obat dan Ramuan Tradisional Untuk Mengatasi Demam Berdarah Dengue. Jakarta : PT Agromedia Pustaka
Harnowo. 2005. Evaluasi Pelaksanaan Fogging
Fokus Pengendalin Vektor Demam Berdarah Degue (DBD) di Kabupaten Kebumen. Skripsi Sarjana pada UNDIP Semarang
Hastono, S. P. 2006. Analisis Data. FKMUI. Jakarta Hasyimi M. 1993. Aedes Aegypti Sebagai Vektor
DBD Berdasarkan Pengamatan di Alam, Jakarta : Media Litbangkes Vol. III No. 2
Iskandar, A. 1985. Pemberantasan Serangga dan
Binatang pengganggu Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi (APK-TS). Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Departemen Kesehatan RI
Nadesul, H. 2007. Cara Mudah Mengalahkan
Demam Berdarah. Jakarta : Kompas Media Nusantara
Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Melton Putra Offset Peraturan Menteri Kesehatan. 2010. Jenis Penyakit
Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan. Jakarta : Permenkes
Santjaka, Aris. 2013. Malaria Pendekatan Model
Kausalitas. Yogyakarta : Nusa Medika Sayono, dkk. 2011. Pengaruh Modifikasi Ovitrap
Terhadap Jumlah Nyamuk Aedes yang Tertangkap. Tesis pada UNDIP Semarang
Setiyawan, Nunung Cahyanto. 2010. Tinjauan
Pelaksana Program Pemberantasan Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. Karya Tulis Ilmiah pada Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang
Soeroso T., Umar IA. 2002. Epidemiologi dan
Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia Saat ini. Jakarta : Balai Penerbit FK UI
Suhendro, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Undang-undang Republik Indonesia. 1984. Wabah
Penyakit Menular. Jakarta : Undang-undang Republik Indonesia
WHO, 2005. Pencegahan dan Pengendalian Dengue
dan Demam Berdarah Dengue. Jakarta : EGC Widiarti, Boewono DT., dkk. 2006. Deteksi Virus
Dengue Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan. Skripsi Sarjana pada FIK UMS
Widigdo. 2014. Kepadatan dan Parousitas Aedes sp.
Sebagai Vektor DBD di Kelurahan Teluk Purwokerto Selatan. Skripsi Sarjana pada FB Unsoed
World Health Organization. 2008. Dengue and
Dengue Hemmoragic Fever. (Online). Tersedia:http://www.who.int/mediacentre/fact sheets/fs117/en/ (27 Januari 2016)
Metodologi Penelitian Kesehatan PromotifPreventif. Yogyakarta : Penerbit Ombak
Budiyanti, A. 2005. Studi Indeks Larva Nyamuk
Aedes Aegypti dan Hubungannya dengan PSP Masyarakat tentang Penyakit DBD di Kota Palembag Sumatera Selatan .(Online).Tersedia: http://www.Libangdepkes.g o.id/lokbaturaja/dwnload/artikel%20%kontain er%20%202005 (24 Januari 2015)
Depkes RI. 1981. Penanggulangan Fokus Demam
Berdarah. Jakarta : Direktorat Jenderal P3M ____ .1994. Petunjuk Teknis Pemberantasan
Nyamuk Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Ditjen PP dan PL
____ . 2001. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku
Vektor. Jakarta : Ditjen PP dan PL ____ . 2005. Pencegahan dan Pemberantasan
Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
____ . 2007. Modul Pelatihan bagi Pengeolaan
Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta : Ditjen PP dan PL.
____ . 2007. Survai Entomologi Demam Berdarah
Dengue. Jakarta : Ditjen PP dan PL ____ . 2011. Modul Pengendalian Demam
Berdarah Dengue. Jakarta : Ditjen PP dan PL. ____ . 2011. Tata Laksana DBD. (Online).
Tersedia: http://www.depkes.go.id/downloads/ Tata%20Laksana %20DBD.pdf (27 Januari 2016)
____ . 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014.
Jakarta : Kementerian Kesehtan RI Deswara, Primadatu. 2012. Hubungan Kepadatan
Nyamuk Aedes aegypti di Dalam Rumah Dengan Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Masyarakat di Kota
Metro Provinsi Lampung. Skripsi Sarjana pada FKM UI
Dinkes Jawa Tengah. 2012. Profil Dinas Kesehatan
Jawa Tengah tahun 2012. Semarang : Dinas Kesehatan Jawa Tengah
Dinkes Banyumas. 2014. Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas tahun 2014. Banyumas : Dinas Kesehatan Banyumas
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. 2012. Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) Dalam Pengendalian Vektor. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ginanjar, Genis. 2007. Demam Berdarah.
Yogyakarta : B-first Handayani, Lestari dan Suharmiati. 2007. Tanaman
Obat dan Ramuan Tradisional Untuk Mengatasi Demam Berdarah Dengue. Jakarta : PT Agromedia Pustaka
Harnowo. 2005. Evaluasi Pelaksanaan Fogging
Fokus Pengendalin Vektor Demam Berdarah Degue (DBD) di Kabupaten Kebumen. Skripsi Sarjana pada UNDIP Semarang
Hastono, S. P. 2006. Analisis Data. FKMUI. Jakarta Hasyimi M. 1993. Aedes Aegypti Sebagai Vektor
DBD Berdasarkan Pengamatan di Alam, Jakarta : Media Litbangkes Vol. III No. 2
Iskandar, A. 1985. Pemberantasan Serangga dan
Binatang pengganggu Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi (APK-TS). Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Departemen Kesehatan RI
Nadesul, H. 2007. Cara Mudah Mengalahkan
Demam Berdarah. Jakarta : Kompas Media Nusantara
Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Melton Putra Offset Peraturan Menteri Kesehatan. 2010. Jenis Penyakit
Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan. Jakarta : Permenkes
Santjaka, Aris. 2013. Malaria Pendekatan Model
Kausalitas. Yogyakarta : Nusa Medika Sayono, dkk. 2011. Pengaruh Modifikasi Ovitrap
Terhadap Jumlah Nyamuk Aedes yang Tertangkap. Tesis pada UNDIP Semarang
Setiyawan, Nunung Cahyanto. 2010. Tinjauan
Pelaksana Program Pemberantasan Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. Karya Tulis Ilmiah pada Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang
Soeroso T., Umar IA. 2002. Epidemiologi dan
Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia Saat ini. Jakarta : Balai Penerbit FK UI
Suhendro, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Undang-undang Republik Indonesia. 1984. Wabah
Penyakit Menular. Jakarta : Undang-undang Republik Indonesia
WHO, 2005. Pencegahan dan Pengendalian Dengue
dan Demam Berdarah Dengue. Jakarta : EGC Widiarti, Boewono DT., dkk. 2006. Deteksi Virus
Dengue Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan. Skripsi Sarjana pada FIK UMS
Widigdo. 2014. Kepadatan dan Parousitas Aedes sp.
Sebagai Vektor DBD di Kelurahan Teluk Purwokerto Selatan. Skripsi Sarjana pada FB Unsoed
World Health Organization. 2008. Dengue and
Dengue Hemmoragic Fever. (Online). Tersedia:http://www.who.int/mediacentre/fact sheets/fs117/en/ (27 Januari 2016)
Downloads
Published
2016-12-31
Issue
Section
Articles