KOHORT DENSITAS NYAMUK PADA FOGGING FOCUS DI DESA KEDUNGRANDU KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015
Abstract
Kepadatan nyamuk merupakan jumlah nyamuk yang berhasil ditemukan atau ditangkap dengan
menggunakan aspirator, setiap luas wilayah dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas nyamuk sebelum pelaksanaan fogging focus dan setelah pelaksanaa fogging focus .Jenis penelitian ini observasional, Pengumpulan data secara cohort untuk mengikuti perkembangan densitas nyamuk sebelum dan sesudah pelaksanaan fogging focus di Desa Kedungrandu Kecamatan Patikraja. Populasi yaitu total populasi dengan sampel yang akan di ambil rumah dengan radius 200 meter dari titik pengukuran (rumah penderita DBD). Pengukuran dilakukan 4 kali yaitu 2 hari sebelum fogging ke-1, 3 hari setelah fogging ke-1, 3 hari setelah fogging ke-2, dan 6 hari setelah fogging ke-2. Variable pengukuran meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan dan kecepatan angin. Analisis menggunakan uji Anova One Way dengan SPSS 20.0. Hasil penelitian diketahui bahwa densitas nyamuk 2 hari sebelum fogging ke-1 71 ekor dan 6 hari setelah fogging ke-2 24 ekor. Persentase penurunan sebesar 66,1 %. Hasil analisis statistik menunjukan P value = .056 > α 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara densitas nyamuk sebelum pelaksaan fogging dan sesudah pelaksanaan fogging. Hasil pengukuran suhu udara 25,25°C-28,75°C, kelembaban 52%-76% dan pencahayaan 21,25 lux-586 lux. Kesimpulan efek Fogging focus hanya efektif selama 3 hari setelah fogging focus ke-2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin, dan fogging focus dapat di bandingkan efektifitasnya untuk menekan kepadatan nyamuk..
menggunakan aspirator, setiap luas wilayah dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas nyamuk sebelum pelaksanaan fogging focus dan setelah pelaksanaa fogging focus .Jenis penelitian ini observasional, Pengumpulan data secara cohort untuk mengikuti perkembangan densitas nyamuk sebelum dan sesudah pelaksanaan fogging focus di Desa Kedungrandu Kecamatan Patikraja. Populasi yaitu total populasi dengan sampel yang akan di ambil rumah dengan radius 200 meter dari titik pengukuran (rumah penderita DBD). Pengukuran dilakukan 4 kali yaitu 2 hari sebelum fogging ke-1, 3 hari setelah fogging ke-1, 3 hari setelah fogging ke-2, dan 6 hari setelah fogging ke-2. Variable pengukuran meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan dan kecepatan angin. Analisis menggunakan uji Anova One Way dengan SPSS 20.0. Hasil penelitian diketahui bahwa densitas nyamuk 2 hari sebelum fogging ke-1 71 ekor dan 6 hari setelah fogging ke-2 24 ekor. Persentase penurunan sebesar 66,1 %. Hasil analisis statistik menunjukan P value = .056 > α 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara densitas nyamuk sebelum pelaksaan fogging dan sesudah pelaksanaan fogging. Hasil pengukuran suhu udara 25,25°C-28,75°C, kelembaban 52%-76% dan pencahayaan 21,25 lux-586 lux. Kesimpulan efek Fogging focus hanya efektif selama 3 hari setelah fogging focus ke-2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin, dan fogging focus dapat di bandingkan efektifitasnya untuk menekan kepadatan nyamuk..
Keywords
Densitas Nyamuk; fogging focus
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v35i4.3100
Article Metrics
Abstract view : 921
Download PDF : 1108
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License