PERBANDINGAN EFEKTIFITAS HANDRUB ASEPTIC GEL® DAN FORMULA RW TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA TANGAN DI RSUD AJIBARANG TAHUN 2016
DOI:
https://doi.org/10.31983/keslingmas.v35i4.3098Keywords:
Angka Kuman, Handrub berbasis alkohol.Abstract
Hand Hygiene merupakan salah satu upaya dalam mengatasi Infeksi Nosokomial karena tangan merupakan media transmisi pathogen tersering di rumah sakit, Salah satu cara melaksanakan hand hygiene adalah mencuci tangan dengan handrub. Handrub yang saat ini digunakan adalah handrub aseptic gel®, yang dilihat dari sisi biaya relatif mahal. Peneliti membuat handrub baru berbasis alkohol yang memiliki nilai lebih ekonomis, tetapi efektifitasnya belum diketahui. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap di RSUD Ajibarang, Sampel diambil dengan cara purposive sampel.Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis mengunakan uji t berpasangan dan dilanjut menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa angka kuman tangan sebelum memakai handrub aseptic gel® adalah 75,00 koloni/cm2 dan sesudah memakai adalah 13,25 koloni/cm2, secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,029 atau p<0,05). Angka kuman tangan sebelum memakai handrub formula
 adalah 95,25 koloni/cm2, dan sesudah memakai adalah 7,75 koloni/cm2, secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,019 atau p<0,05). Efektifitas handrub aseptic gel® dalam menurunkan angka kuman pada tangan sebesar 81,04 %, efektifitas handrub formula
 sebesar 90,17 %. Secara statistik tidak ada perbedaan efektifitas dari kedua handrub tersebut dalam menurunkan angka kuman pada tangan di RSUD Ajibarang ( p=0,270 atau p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang bermakna antara efektifitas handrub aseptic gel® dengan formula
RW
 dalam menurunkan angka kuman di tangan. Sehingga handrub formula
RW
 bisa dijadikan alternatif dalam pengadaan handrub di RSUD Ajibarang yang lebih efektif dan efisien.
References
Aris Santjaka (2011), Statistik untuk Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Badli Parhati (2011) Perbandingan Penurunan
Angka Kuman Tangan antara Cuci Tangan Pakai Sabun antiseptic dan beberapa instant hand sanitizer tahun 2011.Poltekkes Kemenkes Semarang
Darmadi. (2008). Infeksi Nosokomial Problematika
dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Medika. DepKes RI dalam Novi Hediyani. (2012). Manfaat
Mencuci Tangan bagi Kesehatan. Diakses 08 Januari 2016, dari http://www.dokterkuonline.com /index.php/article/88-manfaatmencuci-tangan-bagi-kesehatan
Fajar Ardi Desiyanto dan Sitti Nur Djannah. (2013)
Efektifitas mencuci tangan menggunakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) terhadap jumlah angka kuman, Naskah Publikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Hand hygiene europe. (2012). Diakses 04 Februari
2016, dari hand hygiene europe: http://www.handhygieneeurope.com/acatalog/ Information_facts_and_figures.html
Hartono, P. (2007). Perbandingan efektivitas cuci
tangan menggunakan alkohol 70%, sabun dan irgasan dp 300 terhadap penurunan jumlah bakteri. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
H.Jeffrey F.L (2012) Perbandingan Efektifitas
Handrub Softman dan Formula Handrub Moewardi terhadap angka kuman di RSUD Dr. Moewardi. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Indonesia, Departemen Kesehatan RI, 2008,
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Mandal, B., et al. (2008). Penyakit Infeksi. Jakarta:
Erlangga Medical Series.
Muhammad ihrom Zain. (2014) Mengapa harus alcohol 70%, kompasiana
Musadad, D. Anwar, et al. (1993). Kebiasaan cuci
tangan petugas rumah sakit dalam pencegahan infeksi nosokomial. Cermin Dunia Kedokteran No. 82.
Number of Microorganism on Your Hands. (2008).
Number of Microorganism on Your Hands. Dipetik 08 Februari 2016, dari http://www.handhygiene. net /antisepsis/microorganisms.hands.html
Pipit Puspita Dewi (2014). Perbandingan Angka
Kuman pada Coass dan Perawat Setelah Melakukan Tindakan Hand Hygiene tahun 2014, Fakultas kedokteran dan Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta:
Erlangga Medical Series. Rezki Purnama Sari, Dewi Anggraini, Wiwik Rahayu
(2014). Perbandingan Daya Anti Bakteri Cairan Pencuci Tangan Formula World Healt Organization (WHO) Dengan Cairan Pencuci Tangan Komersial, Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Santoso Taufik (2013). Alkohol Handrub/Cairan
Pembersih Tangan Berbasis Alkohol Buatan Sendiri, Lean Healthcare Indonesia, 2013
Schaffer, g. h. (2000). Pencegahan infeksi dan
praktik yang aman. Jakarta: EGC. Soedarmo, dkk. (2008). Buku Ajar Infeksi dan
Pediatri Tropis (2
nd
.ed). Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Soekidjo Notoatmodjo (2002). Metodologi Penelitian
Kesehatan (edisi revisi) .Jakarta : PT.Rineka Cipta, Jakarta Pusat
Supeni, M. (2006). Hubungan perilaku cuci tangan
perawat dengan angka bakteri aerob penyebab infeksi nosokomial. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
Suwarni, A. (2001). Studi Diskriptif Pola Upaya
Penyehatan Lingkungan Hubungannya dengan Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi Nosokomial Studi Kasus: Penderita Pasca bedah Rawat Inap di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Provinsi DIY tahun 1999. Badan Litbang Kesehatan
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial yogyakarta.
Tri Cahyono (2014) Pedoman Penulisan Proposal
Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah/Skripsi (Edisi Revisi Ketiga),Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
World Health Organization. (2006). Health-care
facility recommendations for standard precautions key elements at a glance. European Tissue Symposium. Diakses 06 Januari 2016, dari
i
http://www.europeantissue.com/wpcontent/uploads/World-Health-OrganizationHands-Washing-Instructions.pdf
World Health Organization. (2009). WHO Guidelines
on Hand Hygiene in Health Care: a Sumary. Diakses 07 Januari 2016, dari http://whqlibdoc.who. int/publications/2009/9789241597906_eng.pdf
Zulkarnain. (2009). Infeksi Nosokomial. Jakarta:
Interna Publishing.
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Badli Parhati (2011) Perbandingan Penurunan
Angka Kuman Tangan antara Cuci Tangan Pakai Sabun antiseptic dan beberapa instant hand sanitizer tahun 2011.Poltekkes Kemenkes Semarang
Darmadi. (2008). Infeksi Nosokomial Problematika
dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Medika. DepKes RI dalam Novi Hediyani. (2012). Manfaat
Mencuci Tangan bagi Kesehatan. Diakses 08 Januari 2016, dari http://www.dokterkuonline.com /index.php/article/88-manfaatmencuci-tangan-bagi-kesehatan
Fajar Ardi Desiyanto dan Sitti Nur Djannah. (2013)
Efektifitas mencuci tangan menggunakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) terhadap jumlah angka kuman, Naskah Publikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Hand hygiene europe. (2012). Diakses 04 Februari
2016, dari hand hygiene europe: http://www.handhygieneeurope.com/acatalog/ Information_facts_and_figures.html
Hartono, P. (2007). Perbandingan efektivitas cuci
tangan menggunakan alkohol 70%, sabun dan irgasan dp 300 terhadap penurunan jumlah bakteri. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
H.Jeffrey F.L (2012) Perbandingan Efektifitas
Handrub Softman dan Formula Handrub Moewardi terhadap angka kuman di RSUD Dr. Moewardi. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Indonesia, Departemen Kesehatan RI, 2008,
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Mandal, B., et al. (2008). Penyakit Infeksi. Jakarta:
Erlangga Medical Series.
Muhammad ihrom Zain. (2014) Mengapa harus alcohol 70%, kompasiana
Musadad, D. Anwar, et al. (1993). Kebiasaan cuci
tangan petugas rumah sakit dalam pencegahan infeksi nosokomial. Cermin Dunia Kedokteran No. 82.
Number of Microorganism on Your Hands. (2008).
Number of Microorganism on Your Hands. Dipetik 08 Februari 2016, dari http://www.handhygiene. net /antisepsis/microorganisms.hands.html
Pipit Puspita Dewi (2014). Perbandingan Angka
Kuman pada Coass dan Perawat Setelah Melakukan Tindakan Hand Hygiene tahun 2014, Fakultas kedokteran dan Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta:
Erlangga Medical Series. Rezki Purnama Sari, Dewi Anggraini, Wiwik Rahayu
(2014). Perbandingan Daya Anti Bakteri Cairan Pencuci Tangan Formula World Healt Organization (WHO) Dengan Cairan Pencuci Tangan Komersial, Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Santoso Taufik (2013). Alkohol Handrub/Cairan
Pembersih Tangan Berbasis Alkohol Buatan Sendiri, Lean Healthcare Indonesia, 2013
Schaffer, g. h. (2000). Pencegahan infeksi dan
praktik yang aman. Jakarta: EGC. Soedarmo, dkk. (2008). Buku Ajar Infeksi dan
Pediatri Tropis (2
nd
.ed). Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Soekidjo Notoatmodjo (2002). Metodologi Penelitian
Kesehatan (edisi revisi) .Jakarta : PT.Rineka Cipta, Jakarta Pusat
Supeni, M. (2006). Hubungan perilaku cuci tangan
perawat dengan angka bakteri aerob penyebab infeksi nosokomial. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
Suwarni, A. (2001). Studi Diskriptif Pola Upaya
Penyehatan Lingkungan Hubungannya dengan Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi Nosokomial Studi Kasus: Penderita Pasca bedah Rawat Inap di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Provinsi DIY tahun 1999. Badan Litbang Kesehatan
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial yogyakarta.
Tri Cahyono (2014) Pedoman Penulisan Proposal
Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah/Skripsi (Edisi Revisi Ketiga),Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
World Health Organization. (2006). Health-care
facility recommendations for standard precautions key elements at a glance. European Tissue Symposium. Diakses 06 Januari 2016, dari
i
http://www.europeantissue.com/wpcontent/uploads/World-Health-OrganizationHands-Washing-Instructions.pdf
World Health Organization. (2009). WHO Guidelines
on Hand Hygiene in Health Care: a Sumary. Diakses 07 Januari 2016, dari http://whqlibdoc.who. int/publications/2009/9789241597906_eng.pdf
Zulkarnain. (2009). Infeksi Nosokomial. Jakarta:
Interna Publishing.
Downloads
Published
2016-12-31
Issue
Section
Articles