HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU PENDERITADENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARMANGU 1 KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016

Authors

  • Afra Wayranu Prodi D4 Kesling Purwokerto
  • Lagiono Lagiono Prodi D4 Kesling Purwokerto
  • Marsum Marsum Prodi D4 Kesling Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.31983/keslingmas.v35i4.3096

Keywords:

Lingkungan, perilaku, Malaria

Abstract

Abstrak
 Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyakit yang di sebabkanolehparasitdari genus
Plasmodium yang termasukgolongan protozoa melaluiperantaratusukan (gigitan) serangganyamukAnopheles spp. Puskesmas 1 Banjarmangu merupakan daerah dengan jumlah kasus Malaria tertinggi di wilayah Kabupaten Banjarnegara, pada tahun 2015 berjumlah 99 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dan perilaku penderita dengan kejadian Malaria di Kabupaten Banjarnegara. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain studi Case Control, jumlah sampel kasus sejumlah 75 kasus dan 75 kontrol. Variabel yang diteliti meliputi keberadaan ventilasi, kawat kasa, langit-langit rumah, semak-semak, parit/selokan, kandang ternak, genangan air, keadaan dinding rumah kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan menggunakan obat nyamuk, keluar rumah malam hari. Analisis yang digunakan yaitu Data yang diperoleh dianalisis ke dalam analisis univariat, bivariat dengan uji Chi-square (X
) dan multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian Malaria yaitu variabel keberadaan kawat kasa (p = 0,011 ; OR = 4,103), langitlangit (p = 0,000 ; OR = 9,333), semak-semak (p = 0,000 ; OR = 21,673), parit/selokan (p = 0,000 ; OR = 42,667), kebiasaan menggunakan obat nyamuk (p = 0,000 ; OR = 9,333), kebiasaan keluar rumah malam hari (p = 0,000 ; OR = 9,073), keberadaan genangan air (p = 0,014 ; OR = 3,632). Hasil analisis multivariat diketahui variabel yang berpengaruh besar/ dominan berhubungan dengan kejadian penyakit Malaria adalah variabel keberadaan semak-semak di sekitar rumah  (p = 0,011 ; OR = 3,980).  Simpulan penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan kejadian Malaria yaitu variabel keberadaan kawat kasa, langit-langit rumah, semak-semak, parit/selokan, kebiasaan menggunakan obat nyamuk, kebiasaan keluar rumah malam hari, dan keberadaan genangan air. Variabel yang berpengaruh dominan adalah variabel keberadaan semak-semak. Disarankan bagi pihak puskesmas 1 Banjarmangu dan kader kesehatan untuk meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah Malaria .  

Author Biographies

Afra Wayranu, Prodi D4 Kesling Purwokerto

Alumni Prodi D4 Kesling Purwokerto

Lagiono Lagiono, Prodi D4 Kesling Purwokerto

Dosen Prodi D4 Kesling Purwokerto

Marsum Marsum, Prodi D4 Kesling Purwokerto

Dosen Prodi D4 Kesling Purwokerto

References

Akhsin Zulkoni, 2008,Manajemen Penyakit Berbasis
Wilayah, Jakarta: UI Press. Azwar A, 1996,Pengantar Ilmu Kesehatan
Lingkungan, Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Barodji, 2000,Pemanfaatan hasil Survai Entomologi
dalam Pemberantasan Malaria, disampaikan dalam seminar Hasil-hasil kegiatan SLPV Sulawesi Tengah, Palu.
Barodji, dkk., 2001,Bionomik vektor malaria di
daerah endemis malaria Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo,DIY, disampaikan dalam seminar Hari Nyamuk di UGM, Yogyakarta.
Barodji,dkk., 1993,Fauna Nyamuk di Daerah Se
Luhir dan Se Belen, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Inpress.
Boesri H,dkk., 2003, Fauna Anopheles di daerah
Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, disampaikan dalam seminar Hari Nyamuk, Surabaya.
Darmadi, 2002,Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan
Lingkungan Sekitar Rumah serta Praktik Pencegahan dengan Kejadian Malaria di Desa Buaran Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Semarang: FKM UNDIP.
Djamaluddin Ramlan dan Maisye Marlyn Kuhu,
2013, Penulisan Penelitian Eksplanatif, Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman.
Handayani L, dkk.,Faktor Risiko Penularan Malaria
Vivak,Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 24. No. 1. Maret 2008:38-43.
Handoko Riwidiko, 2007,Statistik Kesehatan,
Yogyakarta : Mitra Cendikia. Harijanto, dkk., 2010, Malaria dari Molekuler ke
Klinis, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Iskandar A, Et all, 1985,Pemberantasan Serangga
dan Binatang Pengganggu, Jakarta: Depkes RI.
Ika Nur Atikoh, 2014,Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Malaria di Desa Selakambang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga.
Lestari EW, 2007, Vektor Malaria di Daerah Bukit

Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Volume 17, No 1, hlm. 30-35.
Marcly L. Papilaya, dkk.,. 2012,Hubungan Antara Faktor Perilaku Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Remu Kota Sorong.
Pamela, AA, 2009, Hubungan Kondisi Fisik Rumah
dan Lingkungan Sekitar Rumah dengan Kejadian Malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo, Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Prabowo, A, 2004, Malaria Mencegah dan
Mengatasinya, Puspa Swara, Jakarta. Aris Santjaka, 2013. Malaria Model Kausalitas.
Yogyakarta: Nuha Medika. Santy, Fitriangga, A., dan D. Natalia,
2014,Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan dengan Kejadian Malaria di Desa Sungai Ayak 3 Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. Jurnal Kedokteran Indonesia, Vol. 2, No.1, Hal. 265-272.
Soedarto, 2009,Penyakit Menular Di
Indonesia,Jakata: Sagung Seto. _____ , 2011,Malaria,Jakarta: Sagung Seto. Umar Fahmi, 2008,Manajemen Penyakit Berbasis
Wilayah, Jakarta: UI Press

Downloads

Published

2016-12-31