STUDI DESKRIPTIF KADAR DEBU PADA BAGIAN PRODUKSI PT. MUARA KAYU SENGON DESA KARANGANYAR KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

Authors

  • Dipta Hastantoro Prodi D3 Kesling Purwokerto
  • Marsum Marsum Prodi D4 Kesling Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.31983/keslingmas.v35i4.3095

Keywords:

Kadar debu, Kayu, PT. Muara Kayu Sengon

Abstract

Studi deskriptif kadar debu pada bagian produksi PT. Muara Kayu Sengon Desa Karanganyar
Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahanbahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan sususan (komposisi) udara dari keadaan
normalnya seperti debu. PT. Muara Kayu Sengon merupakan penghasil kayu lapis dan berpotensi untuk menimbulkan kontaminasi di udara tempat kerja berupa partikel debu kayu di dalam ruangan saat karyawaan bekerja sehingga mengakibatkan lingkungan menjadi tercemar oleh partikel debu kayu, sehingga kualitas udara menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar debu di ruang produksi PT. Muara Kayu Sengon. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional untuk mendapatkan gambaran tentang kadar debu total di ruang produksi PT. Muara Kayu Sengon Banyumas tahun 2016. Pengukuran kadar debu total dilakukan pada 10 titik di ruang produksi PT. Muara Kayu Sengon Banyumas dengan hasil pengukuran rata-rata adalah 20,5824mg/m3
, hasil tertinggi di titik 8(H) sebesar 37,632 mg/m3
 dan terendah di titik 3(C) sebesar 10,08 mg/m3
. Standar yang digunakan adalah Permenakertrans No. 13/Men/X/2011 tentang nilai ambang batas faktor fisik dan faktor kimia di tempat kerja adalah 5 mg/m3
 dengan kadar tertinggi diperkenankan 10 mg/m
. Ratarata pengukuran suhu 35,2°C dengan persyaratan 18-30°C, kelembaban 75,2% dengan persyaratan 65-95%, laju ventilasi 0,1 m/s dengan persyaratan 0,15-0,25 m/s dan arah angin menunjukkan ke arah selatan. Standar yang digunakan adalah Kepmenkes NO. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan perkantoran dan industri. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan hasil rata-rata kadar debu total di ruang produksi melebihi NAB yaitu 20,5824 mg/m3
, suhu melebihi standar yaitu 35,2°C, laju ventilasi tidak memenuhi standar yaitu 0,1 m/s. Ruang produksi sebaiknya dilengkapi dengan rekayasa alat untuk mengurangi paparan debu.

Author Biographies

Dipta Hastantoro, Prodi D3 Kesling Purwokerto

Alumni Prodi D3 Kesling Purwokerto

Marsum Marsum, Prodi D4 Kesling Purwokerto

Prodi D4 Kesling Purwokerto

References

Depkes RI, 2004, Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja
Februar Aji Bayu, 2015, Hubungan Paparan Debu
Dengan Kapasitas Paru Tenaga Kerja Di Pabrik Kayu PT. Kemilau Anugerah Sejati Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Fengel Districh & Gerd Wegener, 1995, Kayu :
Kimia, Ultrastuktur, Reaksi-reaksi Hidayat ALimul Aziz, 2007, Metode Penelitian
Kebidanan Teknik Ananalisis Data Mukono, HJ, 2008, Pencemaran Udara Dan
Gangguan Saluran Pernapasan, Surabaya Nurohim, Taufik, 2014, Studi Deskriptif Kadar debu total totalPada Bagian Produksi Pabrik Kayu
UD. Kartika Sari Di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014
Permenaker No 13/MEN/X/2011 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisik Dan Kimia Di Tempat Kerja
Riyadi, Slamet, 1982, tentang Pencemaran Udara Rosmawati, Azizah, 2013, Studi Deskriptif Kualitas
Udara di Tempat Pembakaran Batu Kapur di Desa Karangdawa Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Sastrawijaya, Tresna, 1991, tentang Pencemaran
Lingkungan Wardhana Arya Wisnu, 2004, tentang Dampak
Pencemaran Lingkungan

Downloads

Published

2016-12-31