FAKTOR-FAKTOR YANG BERISIKO DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016
Abstract
Demam berdarah dengue Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus DBD di Kecamatan Purwokerto
Timur periode Januari-Maret tahun 2016 sebanyak 60 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui faktor
risiko lingkungan, perilaku, dan kepadatan hunian dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Purwokerto Timur Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan analitik observasional dengan desain Studi Case
Control, jumlah sampel 40 kasus dan 40 kontrol. Variabel yang diteiti meliputi kebiasaan menggunakan reppelent,
adanya ruang gelap, kebiasaan menggantung pakaian, adanya tempat penampungan alami, dan kepadatan hunian.
Data dianalisis ke dalam univariat, bivariat dengan analisis Chi-square dan multivariat dengan uji regresi
logistik.Hasil analisis bivariat kebiasaan menggunakan repplent (p=0,128 OR=2,510), adanya ruang gelap
(p=1,000 OR=1,129), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,277 OR=2,122), adanya tempat penampungan alami
(p=0,213 OR=2,125), kepadatan hunian (p=0,605 OR=1,495). Hasil bivariat menunjukan seluruh variabel yang
diteliti tidak ada hubungan dengan kejadian DBD karena nilai p lebih besar dari nilai = 0,05. Hasil multivariat
faktor yang paling signifikan kebiasaan menggunakan reppelent (p=0,079 OR=2,510).Simpulan penelitian ini
adalah tidak ada variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD. Disarankan untuk masyarakat untuk
mewaspadai faktor-faktor DBD lainnya.
virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus DBD di Kecamatan Purwokerto
Timur periode Januari-Maret tahun 2016 sebanyak 60 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui faktor
risiko lingkungan, perilaku, dan kepadatan hunian dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Purwokerto Timur Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan analitik observasional dengan desain Studi Case
Control, jumlah sampel 40 kasus dan 40 kontrol. Variabel yang diteiti meliputi kebiasaan menggunakan reppelent,
adanya ruang gelap, kebiasaan menggantung pakaian, adanya tempat penampungan alami, dan kepadatan hunian.
Data dianalisis ke dalam univariat, bivariat dengan analisis Chi-square dan multivariat dengan uji regresi
logistik.Hasil analisis bivariat kebiasaan menggunakan repplent (p=0,128 OR=2,510), adanya ruang gelap
(p=1,000 OR=1,129), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,277 OR=2,122), adanya tempat penampungan alami
(p=0,213 OR=2,125), kepadatan hunian (p=0,605 OR=1,495). Hasil bivariat menunjukan seluruh variabel yang
diteliti tidak ada hubungan dengan kejadian DBD karena nilai p lebih besar dari nilai = 0,05. Hasil multivariat
faktor yang paling signifikan kebiasaan menggunakan reppelent (p=0,079 OR=2,510).Simpulan penelitian ini
adalah tidak ada variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD. Disarankan untuk masyarakat untuk
mewaspadai faktor-faktor DBD lainnya.
Keywords
Lingkungan fisik rumah, perilaku, dan kepadatan hunian
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v35i4.1675
Article Metrics
Abstract view : 254
Download PDF : 902
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Keslingmas (p-ISSN : 0215-742X, e-ISSN : 2655-8033 ), diterbitkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Telp/Fax. 0281-681709
Email : buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Buletin Keslingmas is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License