Metode Penurunan Kadar Besi, Mangan, Nitrit dan Amonia dalam Penyediaan Air Bersih
DOI:
https://doi.org/10.31983/keslingmas.v44i3.13765Keywords:
Aerator, Fe, Mn, Nitrit, AmoniaAbstract
Sumber mata air masih banyak dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari oleh masyarakat. Namun dalam pemanfaatan air tersebut masyarakat menghadapi beberapa masalah, seperti mengandung Fe (Besi), Mn (Mangan), NO2 (Nitrit) dan NH3 (Amonia), sehingga kondisi airnya keruh berwarna coklat kekuningan, berbau dan meninggalkan noda jika untuk mencuci. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan model aerasi yang praktis dan teknologi tepat guna untuk masyarakat. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, dengan mendesain pengolahan air model sistem aerasi skala laboratorium. Obyek penelitian adalah air dari sumber mata air di Dusun Jamblangan, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perlakuan dalam penelitian ini adalah filtrasi aerator sistem tangga (Cascade Aerator) sebagai Model 1, Aerator air mancur (Spray Aerator) sebagai Model 2, Aerator Gelembung Udara (Bubble aerator) sebagai Model 3, dan Aerator air terjun (Waterfall aerator) sebagai Model 4. Proses oksidasi terhadap empat parameter air tersebut, dilakukan dengan filtrasi menggunakan media pasir sungai, pengulangan (replikasi) sebanyak 6 kali. Air contoh uji diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Yogyakarta. Hasil filtrasi oksidasi dari keempat model aerator, mempunyai potensi yang berbeda dalam menurunkan parameter air yang diteliti. Aerator Model 1 penurunan yang dominan terhadap parameter Mn sebesar 63,9%. Aerator Model 2 penurunan yang dominan terjadi pada parameter Fe sebanyak 59,0% dan Amonia sebesar 43,8%. Aerator Model 3 penurunan terjadi pada parameter Fe sebesar 36,5% dan Mn sebesar 30,7%. Aerator Model 4 terjadi penurunan cukup tinggi parameter Fe sebesar 57,4% dan Mn sebesar 64,5%. Hasil penelitian Aerator Model 1, Model 2, Model 3 dan Model 4 mampu menurunkan parameter Fe, Mn, Nitrit dan Ammonia dalam air dengan potensi penurunan yang bervariasi. Aerator yang efektif dan efisien mampu menurunkan kadar Fe dan Mn yang paling banyak adalah Aerator Model 4 (Waterfall / Multiple Tray Aerator).
References
Kemenkes R. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higenie Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Permandian Umum. 2017.
Ronny M. Penyehatan Air. Makassar: Politeknik Jurusan Kesehatan Lingkungan; 2019.
Ulfa S, Hamzani S, Irfa’i M. Pengaruh Jarak Tray Aerasi Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Bor. J Kesehat Lingkung J dan Apl Tek Kesehat Lingkung. 2019 Nov 24;16(2):791–6.
Rosdiana D, Hastiaty IA, Hartomy E, Kango I, Simbolon PT, Pradapaningrum PG, et al. Kontaminasi kimia dan biologi pada air dan udara dengan ARKM: analisis risiko kesehatan masyarakat. Public Heal Risk Assesment J. 2023;1(1):1–20.
Said NI. Metoda Penghilangan Zat Besi Dan Mangan di Dalam Penyediaan Air Minum Domestik. J Air Indones. 2018 Feb 1;1(3).
Rusdianasari, Bow Y, Dewi T. Peat Water Treatment by Electrocoagulation using Aluminium Electrodes. In: IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. Institute of Physics Publishing; 2019.
Al Kholif M, Sugito S, Pungut P, Sutrisno J. Kombinasi Tray Aerator Dan Filtrasi Untuk Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Sumur. ECOTROPHIC J Ilmu Lingkung (Journal Environ Sci. 2020 Jun 30;14(1):28.
Febrina L, Ayuna A. Studi Penurunan Kadar Besi (FE) dan Mangan (MN) Dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. J Teknol. 2015;7(1):36–44.
Joko Tri. Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2010.
Pusfitasari MD, Yogaswara RR, Jiwantara DM, Daud D, Anggara IR. Penurunan Kadungan Besi (Fe) Dalam Air Tanah Dengan Metode Elektrokoagulasi. J Tek Kim. 2018 Jul 3;12(2).
Hanafiah KA. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2007.
Ashari A, Budianta D, Setiabudidaya D. Efektivitas Elektroda pada Proses Elektrokoagulasi untuk Pengolahan Air Asam Tambang [Internet]. Vol. 17, Jurnal Penelitian Sains. 2015 [cited 2024 Jan 10]. Available from: https://ejurnal.mipa.unsri.ac.id/index.php/jps/article/view/47
Kurniawati SD, Santjoko H, Husein A. Pasir Vulkanik sebagai Media Filtrasi dalam Pengolahan Air Bersih Sederhana untuk Menurunkan Kandungan Besi (Fe), Mangan (Mn) dan Kekeruhan Air Sumur Gali. J Kesehat Lingkung [Internet]. 2017;9(1):20–5. Available from: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Kurniadi A, Rosana MF, Yuningsih ET, Pambud L. Karakteristik Batuan Asal Pembentukan Endapan Nikel Laterit Di Daerah Madang Dan Serakaman Tengah. Padjadjaran Geosci J. 2017;01(02):149–63.
Aulian Barry DSP. Analisis Besi (Fe) Terlarut dalam Air Tanah pada Lahan Gambut dengan Sekat Kanal. J Sains Pertan Equator. 2023 Oct 2;12(4):813.
Krupińska I. Removal Of Iron And Organic Substances From Groundwater In An Alkaline Medium. J Environ Eng Landsc Manag. 2019 Mar 15;27(1):12–21.
Fitriah GD, Kasim KP, Purnomo BC. Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Bersih Dengan Metode Elektrokoagulasi. Sulolipu Media Komun Sivitas Akad dan Masy. 2022 Dec 7;22(2):253.