Vol 5 No 1 (2023): Mei 2023
Artikel Hasil Penelitian

Crossmatch to Transfusion Ratio (C/T Ratio) Komponen Darah WB dan PRC

Valina Intan Safitri
Program Studi DIII Teknologi Bank Darah Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
M. Syamsul Arif Setiyo Negoro
Program Studi DIII Teknologi Bank Darah Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang

Diterbitkan 2023-05-01

Kata Kunci

  • Transfusi Darah,
  • Komponen Darah,
  • Crossmatch To Transfusion Ratio (C/T Ratio)

Cara Mengutip

Safitri, V. I., & Negoro, M. S. A. S. (2023). Crossmatch to Transfusion Ratio (C/T Ratio) Komponen Darah WB dan PRC. Jaringan Laboratorium Medis, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.31983/jlm.v5i1.8587

Abstrak

Uji silang serasi (crossmatch) antara darah pendonor dengan darah pasien harus dilakukan sebelum transfusi darah dilangsungkan. Namun, tidak semua darah yang di-crossmatch akan ditransfusikan kepada pasien. Hal ini menunjukkan adanya distribusi produk darah yang tidak tepat, pemborosan darah, tidak dapat diaksesnya darah untuk pasien darurat, peningkatan biaya, dan peningkatan beban kerja bagi petugas. Crossmatch to Transfusion Ratio (C/T Ratio) digunakan sebagai indikator untuk mengetahui efisiensi penggunaan darah dan dapat berfungsi sebagai panduan untuk mengantisipasi permintaan darah yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skor C/T Ratio komponen darah WB dan PRC di RSUD Kabupaten Brebes Tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling. Data diperoleh dari buku rekapitulasi permintaan darah di Bank Darah RSUD Kabupaten Brebes Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan komponen darah WB yang di-crossmatch berjumlah 47 kantong dan yang ditransfusikan berjumlah 34 kantong (72%). Komponen darah PRC yang di-crossmatch berjumlah 4589 kantong dan komponen PRC yang ditransfusikan berjumlah 4369 (95%). Skor C/T Ratio komponen darah WB adalah 1,38. Skor C/T Ratio komponen darah PRC adalah 1,05. Skor C/T Ratio total adalah 1,05.

Referensi

  1. Aggarwal, G., Tiwari, A., Arora, D., Dara, R., Acharya, D., Bhardwaj, G., & Sharma, J. (2018). Advantages of type and screen policy: Perspective from a developing country! Asian Journal of Transfusion Science, 12(1), 42. Diakses pada 17 April 2022 dari https://doi.org/10.4103/ajts.ajts_31_17
  2. Bansal, K., & Kakkar, R. (2017). Study Of The Ratio Of Cross-Matching To Transfusion Of Blood Or Blood Component, I.E. Packed Red Blood Corpuscles To Develop Good Practices For The Utilisation Of Blood. Journal of Evolution of Medical and Dental Sciences, 6(35), 2909–2914. Diakses pada 7 September 2021 dari https://doi.org/10.14260/jemds/2017/627
  3. Herlinah, Muhiddin, R., & Arif, M. (2016). Permintaan Darah Persiapan Tindakan Bedah di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Indonesian Journal Of Clinical Pathology And Medical Laboratory, 22(2), 133–136. Diakses pada 30 Maret 2022 dari https://indonesianjournalofclinicalpathology.org/index.php/patologi/article/view/1115
  4. Ismail, A., Karim, F. A., Iliassa, I. I., & Noordin, S. S. (2022). Factors Contributing to Red Blood Cells Crossmatch and Transfusion among Obstetrics Patients in a Single Tertiary Hospital. IIUM Medical Journal Malaysia, 21(1), 90–98. Diakses pada 31 Maret 2022 dari https://journals.iium.edu.my/kom/index.php/imjm/article/view/1992
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2 Oktober 2021 dari http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._91_ttg_Standar_Transfusi_Pelayanan_Darah_.pdf
  6. Lowe, E., & Quarmby, J. (2017). Are we cross-matching too much blood for elective open abdominal aortic aneurysm repair? SAGE Open Medicine, 5, 205031211668884. Diakses pada 7 September 2021 dari https://doi.org/10.1177/2050312116688843
  7. Maharani, E. A., & Noviar, G. (2018). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM): Imunohematologi dan Bank Darah. Jakarta: Pusdiknakes SDM Kesehatan. Diakses pada 7 September 2021 dari http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Imunohematologi-dan-Bank-Darah_SC.pdf
  8. Muthuragavan, S., Hariharan, A., & Chitra, S. (2020). Comparison of Cross Match and Transfusion Ratio with Utilization of Blood Components. European Journal of Molecular & Clinical Medicine, 7(8), 3558–3560. Diakses pada 7 September 2021 dari https://ejmcm.com/article_6298.html
  9. Tesić, I., Velisavljev, D., & Martinov, D. (2013). The type and screen method of blood requisition in General Hospital Zrenjanin. Medicinski Pregled, 66(1–2), 58–63. Diakses pada 18 April 2022 dari https://doi.org/10.2298/mpns1302058t
  10. Triyono, T., & Anshori, F. (2019). Analisis Crossmatch To Transfusion Ratio (CTR) dalam Implementasi Standar Akreditasi Pelayanan Darah di Rumah Sakit. Yogyakarta: UTD RSUP Dr. Sardjito. Diakses pada 7 September 2021 dari https://docplayer.info/213133711-Analisis-crossmatch-to-transfusion-ratio-ctr-dalam-implementasi-standar-akreditasi-pelayanan-darah-di-rumah-sakit.html
  11. Yasmeen, I., Ahmed, I., & Bashir, S. (2021). Efficiency of blood utilization and characteristics of patients receiving blood transfusion at an associated hospital in North India. International Journal of Research in Medical Sciences, 9(4), 1056. Diakses pada 28 Januari 2022 dari https://doi.org/10.18203/2320-6012.ijrms20211350
  12. Yazdi, A. P., Alipour, M., Jahanbakhsh, S. S., Gharavifard, M., & Gilani, M. T. (2016). A Survey of Blood Request Versus Blood Utilization at a University Hospital in Iran. The Archives Of Bone And Joint Surgery, 4(1), 75–79. Diakses pada 7 September 2021 dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26894224/
  13. Yolanda, F. A. (2017). Analisis Efisiensi Penggunaan Labu Darah Dalam Tindakan Operasi di RSUP Fatmawati Tahun 2017, Skripsi, Universitas Indonesia. Diakses pada 3 Januari 2022 dari https://lib.ui.ac.id/detail?id=20458616&lokasi=lokal
  14. Zewdie, K., Genetu, A., Mekonnen, Y., Worku, T., Sahlu, A., & Gulilalt, D. (2019). Efficiency of blood utilization in elective surgical patients. BMC Health Services Research, 19(1). Diakses pada 7 September 2021 dari https://doi.org/10.1186/s12913-019-4584-1