Gambaran Kepositifan Basil Tahan Asam Pasien Diagnosis Klinis Tuberculosis Paru di Balai Kesehatan Masyarakat Semarang
Diterbitkan 2022-11-01
Kata Kunci
- Pemeriksaan Basil Tahan Asam,
- Mycobacterium Tuberculosis,
- Balai Kesehatan Masyarakat Semarang
Cara Mengutip
Abstrak
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi yg ditimbulkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sampai saat ini tuberculosis masih menjadi salah satu masalah kesehatan warga  di dunia. Tuberculosis adalah penyakit menular yang berbahaya, proses penyembuhannya pun memakan waktu yang lama. Pemeriksaan basil tahan asam adalah pemeriksaan untuk mengetahui terdapat tidaknya bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pasien tuberculosis yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kepositifan basil tahan asam pasien diagnosis klinis tuberculosis paru di Balai kesehatan masyarakat Semarang tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan retrospektif. Dari 656 pasien diagnosis klinis tuberculosis yang melakukan pemeriksaan basil tahan asam di dapati hasil pemeriksaan basil tahan asam positif sebanyak 220 pasien (33,5%) dan basil tahan asam negatif 436 pasien (64,5%). Hasil pemeriksaan basil tahan asam positif dengan derajat kepositifan scanty 3 pasien (1,4%), basil tahan asam (+1) sebanyak 71 pasien (32,3%), (+2) sebanyak 83 pasien (37,7%), (+3) sebanyak 63 pasien (28,6%). Berdasarkan kategosi usia 0-14 tahun sebanyak 1 pasien (0,5%), 15-34 tahun sebanyak 78 pasien (35,5%), 35-54 tahun sebanyak 96 pasien (43,6%), 55-74 tahun sebanyak 44 pasien (20%), >75 tahun sebanyak 1 pasien (0,5%). Berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 123 pasien (56%) dan perempuan sebanyak 97 pasien (44%). Dapat disimpulkan hasil pemeriksaan basil tahan asam positif dengan tingkat kepositifan scanty 3 pasien (1,4%), basil tahan asam (+1) 71 pasien (32,3%), (+2) 83 pasien (37,7%), (+3) 63 pasien (28,5%). Berdasarkan jenis kelamin dengan basil tahan asam positif yaitu laki-laki 123 pasien (56%) sedangkan perempuan 97 pasien (44%). Usia dengan hasil basil tahan asam positif terbanyak pada rentang 0–14 tahun 1 pasien (0,5%), 15–34 tahun 78 pasien (35,5%), 35-54 tahun 96 pasien (43,6%), 55–74 tahun 44 pasien (20%), >75 tahun 1 pasien (0,5%).Â
Referensi
- Dewi, L. P. K. (2020). Pemeriksaan Basil Tahan Asam Untuk Membantu Menegakkan Diagnosis Penyakit Tuberkulosis. International Journal of Applied Chemistry Research, 1(1), 16. https://doi.org/10.23887/ijacr.v1i1.28716
- Aditama TY. (2013). Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes RI
- Dewi, L. P. K. (2020). Pemeriksaan Basil Tahan Asam Untuk Membantu Menegakkan Diagnosis Penyakit Tuberkulosis. International Journal of Applied Chemistry Research, 1(1), 16. https://doi.org/10.23887/ijacr.v1i1.28716
- Dinkes Kota Semarang. (2018). Profil Kesehatan 2018. Semarang
- Dinkes Kota Semarang. (2019). Profil Kesehatan 2019. Semarang
- F.J, D. J., Sapulete, M. R., & Kandou, G. D. (2015). Hubungan faktor risiko umur, jenis kelamin, dan kepadatan hunian dengan kejadin TB paru di desa wori Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran Tropik, 1(3), 57–65.
- Genakama, A. T., Hidayati, L., & Hadisuyatmana, S. (2019). Faktor Perilaku Pencegahan Penularan TB dengan Pendekatan Health Promotion Model. Indonesian Journal of Community Health Nursing, 4(2), 53. https://doi.org/10.20473/ijchn.v4i2.13056
- Kementerian Kesehatan RI. (2014). Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.
- Namuwali, D. (2019). Karakteristik Demografi dan Kualitas Hidup Penderita TB Paru di Puskesmas Waingapu, Sumba Timur. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 10(2), 129–134.
- Nurjana, M. A. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Tubercolosis Paru Usia Produktif (15-49 Tahun) di Indonesia. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 25(3), 163–170.
- Rachma, W. U., Makhfudli, & Wahyuni, S. D. (2021). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan Penularan pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 6(3), 137–149.
- Samsugito, I., & Hambyah. (2018). Hubungan jenis kelamin dan lama kontak dengan kejadian tuberkulosis paru di rumah sakit a. Wahab sjahranie samarinda. Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, 1(1), 29–40.
- Sri Andayani. (2017). Prediksi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan Usia Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020. Indonesian Journal for Health Sciences
- Sumiati, D., & Budiharjo, T. (2019). Hasil Temuan Suspect BTA Sebelum dan Sesudah Program Ketuk Pintu oleh Kader Berdasarkan Kualitas Sampel Dahak. Jaringan Laboratorium Medis, 01(01), 34–37.
- World Health Organization (2013). Global Tuberculosis Control. Geneva : 2013