Vol 2 No 1 (2020): Mei 2020
Artikel Hasil Penelitian

Profil Hepatitis B pada Pendonor Remaja

Yeni Murniasih
UDD PMI KABUPATEN KENDAL

Diterbitkan 2020-05-19

Kata Kunci

  • Hepatitis B,
  • ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) Diasorin Murex

Cara Mengutip

Murniasih, Y. (2020). Profil Hepatitis B pada Pendonor Remaja. Jaringan Laboratorium Medis, 2(1), 27–31. https://doi.org/10.31983/jlm.v2i1.6894

Abstrak

Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia termasuk di Indonesia. Hepatitis B adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Transfusi darah yang diketahui sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa, ternyata merupakan salah satu jalur utama penularan HBV secara horizontal yang sering terjadi. Pengurangan potensi transmisi infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD) dapat dilakukan dengan melakukan uji saring serasi atau skrining untuk mendeteksi antigen maupun antibodi terhadap penyakit tersebut. Proses skrining infeksi Hepatitis B pada berbagai UTD di Indonesia menggunakan pemeriksaan reaktifitas terhadap HBsAg. Pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi Hepatitis B adalah pemeriksaan HBsAg metode  ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) Diasorin Murex. Penelitian ini memberikan gambaran Hepatitis B pada pendonor remaja. Frekuensi Hepatitis B yang reaktif cukup rendah dengan jumlah donor keseluruhan sebanyak 196 orang pada bulan september sampai dengan november 2020. Dengan jumlah reaktif sebanyak 3 sampel (20%) dengan golongan darah yang berbeda.dilihat dari interval umur kisaran 17-20 tahun dengan jumlah donor sukarela jenis kelamin yang mendominasi adalah perempuan.sampel pendonor remaja positif 3 sampel (20%) dari 196 pendonor yang lolos skrining.

Referensi

  1. Achmadi, Akbar .et.al. (2004). Infeksi Virus Hepatitis B (HBV). Jakarta: Ensiklopedi Medik.
  2. Atmarina. (2006). Pemeriksaan Hepatitis B. Jakarta: Arcar.
  3. Daft Chandrasoma, parakrama. (2006). Patologi Anatomi. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
  4. Donor darah. (2019). https://id.wikipedia.org/wiki/Donor_darah, (diakses tanggal 20 desember 2019).
  5. Elfazia. (2009). http://dilihatya.com/ini-pendonor remaja, diakses tanggal 23 januari 2020.
  6. Hardjono, dkk. (2003). Pemeriksaan elisa.Jakarta: Binarupa Aksara.
  7. Harti. (2013). http://makalahhepatitis009.blogspot.com/2013/04/makalah-hepatitis-hepatitis.html (diakses pada 20 Desember 2019).
  8. Hepatitis. (2019). http://hepatitisxx.blogspot.com/2014/02/hepatitis-defenisi-klasifikasi-etiologi.html (diakses pada 20 Desember 2019).
  9. Hartono, R., Soewono, S., & Ratnaningsih, T. (2019). Effects of Alcoholic Alcohol Administration on Mean Corpuscular Volume, Morphology of Blood Erythrocytes and Bone Marrow Normoblasts. Jaringan Laboratorium Medis, 1(1), 46-52.
  10. Mustofa,dkk. (2013). Patologi Hepatitis B. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
  11. Pengertian Remaja. (2019). https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja (diakses tanggal 20 desember 2019).
  12. Sulaiman, Andri Sanityoso, dkk. (2010). Pendekatan Terkini Hepatitis B dan C dalam Praktik Klinis Sehari-hari. Jakarta: Sagung Seto.
  13. Tse –ling. (2006). Infeksi virus hepatitis B (HBV). Surabaya: eksiklopedi medik.
  14. Wikipedia ensiklopedia bebas. (2019). http://dilihatya.com/207/ini-dia-contoh-makalah-hepatitis (diakses tanggal 20 desember 2019).
  15. Wijayati. (2016). Hepatitis. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33800/4/Chapter%20II.pdf (diakses pada 20 Desember 2019).