Pengaruh Ketepatan Kodefikasi Penyakit Terhadap Validasi Laporan Morbiditas Rawat Jalan
Abstract
According to the WHO in 2004 the coding implementation must be complete and accurate according to the direction of ICD 10. The accuracy of the code is influenced by the determination or determination of the patient's diagnosis. If the diagnosis is not accurate, it will affect the number of cases in making reports of morbidity, mortality and the calculation of various statistics of the hospital. There is an outpatient coding officer at RS X and also duty to make report morbiditas while making report morbiditas made manually because SIMRS not able to present data needed. In addition, the implementation of codification is performed on the main diagnosis only and outpatient morbidity reports have not been well documented. The objective of this research is to know the effect of the outpatient code on the validation of outpatient morbidity report in RS X. This type of research uses analytic observation with Cross sectional approach. The population of this study is the number of outpatient cases in daily census outpatient dn report morbidity as many as 573 cases with total sampling technique. Statistical test using chi square on SPSS. The result of the research shows that there is an influence between the accuracy of disease codification on the validation of outpatient morbidity report in RS X with p = 0,000.
Abstrak
Menurut WHO tahun 2004 pelaksanaan pengkodean harus lengkap dan akurat sesuai arahan ICD 10. Keakuratan kode dipengaruhi oleh penetapan atau penentuan diagnosis pasien. Apabila dalam mengode diagnosis tidak akurat maka akan berpengaruh pada jumlah kasus dalam pembuatan laporan morbiditas, mortalitas serta penghitungan berbagai angka statistik rumah sakit. Petugas koding rawat jalan di RS X berjumlah satu dan bertugas pula membuat laporan morbiditas sedangkan pembuatan laporan morbiditas dibuat secara manual karena SIMRS belum bisa menyajikan data yang dibutuhkan. Selain itu, pelaksanaan kodefikasi dilakukan pada diagnosis utama saja dan laporan morbiditas rawat jalan belum terdokumentasikan dengan baik. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh ketepatan kodefikasi penyakit rawat jalan terhadap validasi laporan morbiditas rawat jalan di RS X. Jenis penelitian menggunakan observasi analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah jumlah kasus rawat jalan pada sensus harian rawat jalan dn laporan morbiditas sebanyak 573 kasus dengan teknik pengambilan total sampling. Uji statistik menggunakan chi square pada SPSS. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh antara ketepatan kodefikasi penyakit terhadap validasi laporan morbiditas rawat jalan di RS X dengan nilai p = 0,000.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Juknis Sistem Informasi Rumah Sakit. 2011. Jakarta: Menkes RI
Hatta, Gemala.R. (2012). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Jakarta
Kartikasari, Diah A. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Pengkodean Diagnosis Pasien Rawat Inap pada Kasus Intracranial Injury di RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto Periode Tahun 2015. Semarang : Poltekkes Kemenkes Semarang.
Latifah Hanum. Hambatan Pembuatan Laporan Morbiditas Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sleman. 2014. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Mathis R.L dan Jackson J.H, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Salemba Empat
National Center for Health Statistics. 2008. International Classification of Disease, Tenth Revision (ICD-10). Diunduh : 23 Februari 2016 Internet : http://www.cdc.gov/nchs/about/ma jor/dvc/icd10des.htm.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Oktrina Dian, P. Pelaksanaan Pembuatan Dan Pengiriman Laporan Data Keadaan Morbiditas dan Mortalitas Pasien Rawat Inap (RL4a) di RSJ Grhasia DIY. 2014. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 2013. Jakarta: Menkes RI
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/Menkes/SK /III/2008 tentang Rekam Medis. 2008. Jakarta: Menkes RI
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 290/Menkes /Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran. 2008. Jakarta: Menkes RI
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 377/Menkes /Per/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. 2007. Jakarta: Menkes RI
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Wawan, A dan M, Dewi. (2011). Teori & Pengukuran PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MANUSIA.
Yogyakarta: Nuha Medika
World Health Organization, 2004. International Statistical Classification od Dissease and Related Health Problems Tenth Revision Volume 2 second edition. Geneva: World Health Organization
www.indonesian-publichealth.com, tentang Unsur-Unsur Managemen diakses pada tanggal 27 Februari 2016
www.hakayuci.com tentang Sistem kodefikasi, diakses pada tanggal 2 Maret 2016
DOI: https://doi.org/10.31983/jrmik.v3i1.5667
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (p-ISSN: 2622-1863 e-ISSN: 2622-7614), is published by Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah 50268, Indonesia; Telp./Fax: (024)76479188 Public Services : e-mail: jurnalrmik2018@gmail.com
|
---|